Dark/Light Mode

Tepis Kabar Miring Soal Nyamuk Wolbachia

Dinkes DKI: Tak Bahaya, Digigit Cuma Bentol Aja

Rabu, 29 November 2023 07:30 WIB
Kepala Seksi Surveilans Epide­miologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama. (Foto: Ist)
Kepala Seksi Surveilans Epide­miologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan pelepasan nyamuk wolbachia untuk pengendalian kasus demam berdarah dengue (DBD) tidak berbahaya terhadap kesehatan. Jika digigit, efeknya cuma bentol saja.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan gigitan nyamuk aedes aegypti terdapat kandungan bakteri wolbachia tidak berbahaya.

“Nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia ini aman untuk manusia dan ramah lingkungan,” ungkap Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama di Jakarta, Senin (27/11).

Baca juga : Nyamuk Bionik Wolbachia Bisa Bikin Radang Otak? Cek Faktanya Di Sini

Penerapan teknologi wolba­chia sudah melalui penelitian dan analisis risiko dengan me­libatkan 25 peneliti top di Indo­nesia. Selain terhadap manusia, bakteri wolbachia juga aman bagi serangga lainnya.

Ngabila menjelaskan, cara kerja teknologi ini, yakni nya­muk aedes aegypti dimasukkan bakteri wolbachia. Bakteri ini akan bekerja membuat nyamuk aedes aegypti tidak mampu lagi membawa virus dengue yang menimbulkan penyakit DBD.

“Hanya bentol saja, kayak nya­muk kebun biasa. Tidak ada efek apa pun, atau efek berbahaya dari manusia yang digigit nyamuk aedes aegypti dengan kandungan wolbachia,” terang Ngabila.

Baca juga : Disebar Untuk Tekan Kasus DBD, Nyamuk Wolbachia Bukan Hasil Rekayasa Genetik

Lebih lanjut, Ngabila me­nyebut bakteri wolbachia tidak menghambat populasi nyamuk. Serangga ini tetap saling kawin dan berkembang biak. Tetapi yang dihasilkan nyamuk aedes aegypti yang sudah mengandung wolbachia.

Melalui penerapan teknologi ini, diharapkan Ngabila, kasus DBD ke depan bisa ditekan menjadi nol kasus. Dan, nol kematian pada 2030 sesuai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ngabila juga telah memastikan bahwa pengembangan nyamuk wolbachia tidak memakai teknolo­gi rekayasa genetika. Sehingga tidak akan mengganggu ekosistem dan mikro organisme lainnya.

Baca juga : Gibran: Saya Ini Kan Cuma Anak Ingusan

“Teknologi nyamuk dengan kandungan wolbachia tidak menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.