Dark/Light Mode

Untuk Warga Gusuran JIS

DKI Siapin Rusunawa Baru Di Tanjung Priok

Sabtu, 27 Januari 2024 07:30 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. (Foto: Dok. Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. (Foto: Dok. Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta)

 Sebelumnya 
“Di rapat Komisi D juga menekankan pembangunan ke bagian timur utara, nggak ke barat terus. Memang harga tanah mahal banget di bagian timur itu, sehingga lambat,” ucapnya.

Sekretaris Komisi D ini mengungkapkan, Kampung Susun Bayam (KSB) saat ini jadi pole­mik karena tidak diperuntukkan bagi MBR. Aturan sewanya tidak seperti rusun

“Sebetulnya Pemda komit. Kalau mau diubah gampang tinggal dikaji, lalu diserahkan pada Dinas Perumahan, dipakai. Tapi prosesnya lama, nggak sebentar,” paparnya.

Selain itu, perlu proses pengalihan aset (inbreng) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ke Pemprov DKI untuk solusi di Kampung Susun Bayam. Dia mengatakan, proses pengalihan aset butuh waktu panjang.

Baca juga : Ketemu 4 Mata Dengan Sri Sultan, Mentan Bahas Ekonomi Dan Pertanian

“Regulasinya mengatakan ada kajian, ada tim, memang prosesnya seperti itu,” sambung Syarif.

Proses pengalihan aset terse­but, kata dia, bisa lebih lama dibanding pembangunan rusun baru. Untuk itu, dia mendukung jika Pemprov DKI mau mem­bangun rusun baru yang ditarget selesai pada 2025.

Beda dengan Syarif, anggota Komisi BDPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menga­takan, pembangunan rusun bagi warga eks Kampung Bayam tidak solutif. Justru akan membuat masalah semakin berlarut-larut. Sebab, pembangunannya mem­butuhkan waktu yang cukup lama dan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Apalagi kualifikasi maupun peruntukkan hunian bagi warga sudah ditetapkan. Padahal warga eks Kampung Bayam sudah menerima uang kompensasi dari PTJakarta Propertindo (Jakpro).

Baca juga : Dukung UMKM, Gibran Pake Sepatu Hingga Jam Tangan Produk Lokal

“Kualifikasi rusun Kampung Susun Bayam tentu ada. Dan kalau peruntukannya sudah ditetapkan, maka itu harus kon­sisten,” ungkap dia.

Gilbert berharap, persoalan warga eks Kampung Bayam dapat segera dituntaskan dengan solusi jitu.

“Artinya sikap kita tetap, agar ini selesai, kasus ini semakin lama akan semakin rumit karena musim kampanye,” tegasnya.

Ketua Kelompok Tani Kam­pung Bayam Madani Muham­mad Furqon juga mempertanyakan rencana Pemprov DKI membangun rusun baru bagi warga eks Kampung Bayam.

Baca juga : Grup Musik Gen Z Vibes Hadirkan Nuansa Persatuan Di Tahun Politik

“Sekarang (Kampung Susun Bayam) ini untuk apa, kalau Pj Gu­bernur membangun lagi, apakah itu tidak mengeluarkan APBD?” kata Furqon, Rabu (24/1/2024).

“Kampung Bayam sudah ada tempatnya di sini, tempat ini buat apa? Nah, lalu dibangun lagi buat warga Kampung Bayam doang, kan nggak beru­jung,” imbuhnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu 27/1/2024 dengan judul Untuk Warga Gusuran JIS, DKI Siapin Rusunawa Baru Di Tanjung Priok      

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.