Dark/Light Mode

Perbanyak Transportasi Hijau Deh

Diguyur Hujan, Polusi Di Jakarta Tetap Jelek

Rabu, 5 Juni 2024 06:50 WIB
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Yuke Yurike. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Yuke Yurike. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)

 Sebelumnya 
Bangun Kolaborasi

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta terus mem­bangun sinergi dengan berbagai pihak dalam menghadapi isu pengelolaan lingkungan hidup, melalui forum Kolaborasi Sosial Skala Besar (KSBB) Lingkungan Hidup. Dengan forum ini diharapkan terjalin kerja sama antara lembaga Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyusun rencana dan aksi nyata demi menciptakan penge­lolaan lingkungan hidup Jakarta yang lebih baik pada 2024-2025.

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto menuturkan, aksi nyata tersebut akan terus berlanjut untuk membuka jejaring yang lebih luas dan memberi gambaran besar terkait potensi sinergi yang dapat dilakukan un­tuk pengelolaan lingkungan kota.

Contohnya, kampanye pub­lik udara bersih untuk Jakarta, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Kegiatan yang meru­pakan bagian dari rangkaian menuju Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni itu diada­kan di sejumlah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Baca juga : Si Ayam Jantan Siap Panaskan Mesin Gol

“Kampanye ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terkait isu polusi udara melalui penggunaan alat peraga yang edukatif dan interaktif,” ungkapnya.

Kegiatan itu, lanjut Asep, sudah dilaksanakan di RPTRA Gabus Pucung, Rusun Marunda, Jakarta Utara dan RPTRA Pan­dawa, Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Di dua lokasi tersebut, kegiatan diikuti lebih dari 100 peserta yang merupakan warga sekitar.

Hasil dari kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat ber­peran sebagai agent of change di dalam keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya dalam mewu­judkan udara bersih menuju Jakarta sebagai Global City.

Wakil Kepala Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia Handayani mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian strategi tanggap darurat mengan­tisipasi potensi penurunan kuali­tas udara pada musim kemarau.

Baca juga : Minionswati Jinakkan Andalan Gajah Perang

Dwi mengungkapkan, ber­dasar studi persepsi tatap muka yang dilakukan pihaknya kepada 400 responden di sepuluh titik puskesmas tingkat kecamatan, pada Desember 2023, diketahui bahwa warga sudah sadar dan mengetahui sumber-sumber penyebab polusi udara.

Namun, tingkat persetujuan menurun ketika ditanya menge­nai tindakan yang dapat dilaku­kan untuk mengurangi emisi.

“Artinya, tantangan dari pro­mosi edukasi adalah mendorong masyarakat agar terjadi perubahan perilaku secara berkelom­pok,” katanya.

Dwi mengatakan, pengen­dalian polusi udara memiliki banyak dimensi. Karena itu, penanganan persoalan di hulu terhadap sumber emisi harus se­laras dengan penanganan di hilir.

Baca juga : Amrik Pede Bisa Bikin Saudi-Israel Temenan

“Ketika kualitas udara menu­run, masyarakat didorong meng­gunakan transportasi umum dan melakukan uji emisi kendaraan pribadi,” tegasnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu, 5 Juni 2024 dengan judul Perbanyak Transportasi Hijau Deh, Diguyur Hujan, Polusi Di Jakarta Tetap Jelek

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.