Dark/Light Mode

Krisis Gaza Masih Berlangsung

Amrik Pede Bisa Bikin Saudi-Israel Temenan

Rabu, 5 Juni 2024 06:20 WIB
Warga Palestina memadamkan api akibat serangan Israel di area yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, 27 Mei 2024. Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM
Warga Palestina memadamkan api akibat serangan Israel di area yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, 27 Mei 2024. Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Arab Saudi Michael Ratney yakin, Washington hampir mencapai kesepakatan untuk membentuk hubungan diplomatik antara Saudi dengan Israel. Padahal, krisis di Gaza, Palestina, masih jauh dari selesai.

Sebagai informasi, di sejumlah kesempatan Arab Saudi menyebut salah satu syarat menjalin hubungan diplomatik dengan Israel adalah dicapainya solusi dua negara antara Israel dengan Palestina.

“Washington tengah menyelesaikan kesepakatan seputar pembentukan hubungan diplomatik Saudi dengan Israel. Kesepakatan antara AS dan Saudi ini dijamin akan membuka jalan terwujudnya negara Palestina,” ujar Ratney dilansir Al Arabiya, Selasa (4/6/2024).

Baca juga : Auditor BPKP Ungkap Lima Penyimpangan Pengerjaan

Ratney mengatakan, perjanjian bersejarah itu akan meningkatkan kemitraan keamanan dan hubungan ekonomi kedua negara, serta memberikan manfaat bagi Palestina.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah sejak lama berusaha menjadi perantara untuk perjanjian penting ini. Pada Oktober tahun lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengunjungi Riyadh untuk membahas rencana konkret bagi normalisasi hubungan antara Saudi dan Israel.

Pembicaraan normalisasi hubungan sempat terhenti, menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Namun, kini telah dilanjutkan kembali.

Baca juga : Bunga Citra Lestari, Tiko Dipolisikan Mantan Istri

Arab Saudi tetap menegaskan bahwa negara Palestina tetap menjadi kunci dalam perjanjian tersebut.

Sama pentingnya dengan negara Palestina adalah perjanjian atau pakta keamanan antara AS dan Saudi, serta kerja sama dalam program nuklir sipil Saudi dan perjanjian-perjanjian ekonomi lainnya.

“Anggap saja ini akan menjadi perjanjian bersejarah yang akan meningkatkan kemitraan keamanan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi,” kata Ratney.

Baca juga : NU Dapat Konsesi Tambang, Gus Yahya Senang Banget

Hal itu juga akan meningkatkan hubungan ekonomi dan membawa Israel dan Arab Saudi ke dalam kawasan yang sama. Ini juga akan membawa manfaat dan membuka jalan menuju status negara bagi Palestina.

Di bawah kepemimpinan Joe Biden, AS awalnya menargetkan negara-negara Teluk dengan beberapa tindakan kebijakan luar negeri. Termasuk mencabut label teror dari kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman, meski ada pertentangan kuat dari sekutu tradisional Teluk dan Arab, dan membekukan apa yang disebut penjualan senjata ofensif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.