Dark/Light Mode

Gegara Corona, Pekerjaan Konstruksi MRT Jakarta Fase 2 Ditunda Hingga Juni 2020

Kamis, 30 April 2020 11:15 WIB
Stasiun MRT Blok M/Tedy Kroen RM
Stasiun MRT Blok M/Tedy Kroen RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pekerjaan konstruksi MRT Jakarta Fase 2 Bundaran HI-Kota ditunda selama tiga bulan sampai Juni 2020. Hal ini berdampak pada mundurnya target operasional yang semula 2025 menjadi Maret 2026.

Direktur Utama PT MRT Jakara William Sabandar mengatakan, berdasarkan rencana awal pekerjaan CP201 dimulai pada 1 Maret 2020 dan selesai 31 Desember 2024.

“Namun, karena pandemi Covid-19, waktu mulai pekerjaan itu ditunda tiga bulan, yang tadinya awal Maret kontraktor mulai bekerja setelah tanda tangan kontrak pada Februari lalu, itu akan dimulai Juni," kata William dalam Forum Jurnalis, Rabu (29/4). 

Karena situasi Covid-19 tidak memungkinkan bagi kontraktor untuk memulai pekerjaan MRT, sebagian tenaga kerja juga dari Jepang.

Baca juga : Instruksi AHY Langsung Ditindaklanjuti Kader Demokrat

William memastikan paket kontrak CP202 hingga CP207 juga akan mengalami perlambatan lantaran proses lelang yang juga mundur. 

“Kami juga antisipasi peningkatan pembiayaan pada saat proses pelelangan dilakukan di fase ini dan ini memungkinkan operational stage, atau penyelesaian MRT dari Harmoni ke Kota baru bisa diselesaikan Maret 2026," katanya.

Dia menegaskan, memulai pekerjaan Juni merupakan opsi satu-satunya. Sebab, PT MRT Jakarta sudah terikat kontrak dengan konsorsium Adhi Karya dan Shimizu Corporation. 

Sebagai informasi, pembangunan fase 2 dimulai dengan pembangunan D-Wall untuk Gardu Induk (Recipient Substation) di Kawasan Monas selesai pada September 2019.

Baca juga : Gegara Corona, Pendapatan Perum Damri Anjlok Hingga 90 persen

Pembangunan Fase 2 terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama fase 2A yang meliputi jalur utama sekitar 5,8 kilometer dengan enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok) dan satu stasiun at grade (Kota) berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1728 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalur MRT koridor BHI-Kota. 

Pembangunan jalur utama tersebut terdiri dari CP201, CP202 (Stasiun Harmoni, dua terowongan hingga Stasiun Sawah Besar, Stasiun Sawah Besar, dua terowongan hingga Stasiun Mangga Besar, dan Stasiun Mangga Besar), CP203 (dua terowongan hingga Stasiun Glodok, Stasiun Glodok, dua terowongan hingga Stasiun Kota, dan Stasiun Kota).

Dalam fase 2A ini juga dilakukan penyediaan CP205 sistem perkeretaapian dan rel (railway systems and trackwork) serta CP 206 kereta (rolling stock).

Kedua, fase 2B yang terdiri dari Stasiun Kota, Mangga Dua, Gunung Sahari, dan Ancol hingga Depo di Ancol Barat sekitar 5,2 kilometer. 

Baca juga : Pekerja Konstruksi Tol Serang-Panimbang Distop Sementara

Fase 2B ini masih dalam tahap studi kelayakan. Selain membangun infrastruktur jalur utama kereta, pembangunan fase 2 juga akan meliputi penataan kembali area Jalan Gajah Mada—Jalan Hayam Wuruk. 

Yakni, pelebaran akses pejalan kaki dan pesepeda, termasuk penyediaan rak sepeda di setiap stasiun MRT Jakarta. Juga, area turun naik penumpang (drop on/off) untuk bus non-BRT, mobil yang membawa penumpang prioritas, dan logistik. 

Selain itu, pembangunan kembali halte-halte BRT Transjakarta yang terintegrasi secara fisik ke akses masuk stasiun MRT Jakarta, seperti yang sudah dilakukan di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia dengan Halte BRT Transjakarta Bundaran HI.

Sejumlah gedung-gedung sepanjang koridor akan terintegrasi langsung dengan stasiun MRT Jakarta serta dapat digunakan sebagai area menurunkan penumpang. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.