Dark/Light Mode

Bajaj Bisa Gantikan Peran Ojol Di Jakarta Lho...

Rabu, 3 Juni 2020 11:38 WIB
Bajaj Bisa Gantikan Peran Ojol Di Jakarta Lho...

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat (MTI) Djoko Setijowarno meminta pemerintah menggantikan peran ojek online (Ojol) dengan transportasi alternatif lain. Misalnya, bajaj.

"Saatnya bagi pemerintah menata atau merancang kembali angkutan alternatif yang bisa menggantikan peran ojek, dalam hal moda yang mampu menyediakan ruang dan jarak antara pengemudi dan penumpang," ujar Djoko di Jakarta, Rabu (3/6).

Mendekati berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, belum ada kepastian nasib layanan ojol dan angkutan konvensional yang akan beroperasi. Apakah hanya boleh mengantar barang, atau sudah diizinkan membawa penumpang.

Melihat potensi paparan Covid-19 serta tak memungkinkannya menerapkan jaga jarak antara pengendara dan penumpang di sepeda motor, pemerintah dirasa perlu menggantikan peran ojol dengan transportasi alternatif lain.

Baca juga : jadi Mitra Kritis, PAN Tak Akan Jatuhkan Pemerintah

Menurut Djoko, sebenarnya tidak sulit merancang moda angkutan tersebut karena pada saat ini kendaraan sudah eksis di beberapa kota di Indonesia, yang terbanyak ada di Jakarta yaitu kendaraan roda tiga yang populer disebut bajaj.

"Pada kendaraan bajaj sangat mudah dipasang sekat permanen, sehingga tercipta social distancing karena terpisahnya antara ruang penumpang dan ruang pengemudi," katanya.

Namun, menurut Djoko, salah satu kelemahan bajaj saat ini hanya pada jumlah armada yang masih terbatas serta pembatasan wilayah operasional yang tidak leluasa. Namun dari segi keunggulan, bajaj memiliki potensi yang banyak.

Peneliti senior Institut Studi Transportasi (Instran) Felix Iryantomo mengatakan, kelemahan operasional bajaj di Jakarta karena jumlah armada masih terbatas, tidak sebanyak jumlah motor dan adanya pembatasan wilayah operasi tidak seleluasa pergerakan ojek.

Baca juga : H+2 Lebaran, Polisi Putarbalikkan 9000 Kendaraan Yang Hendak Ke Jakarta

Sedangkan keunggulan bajaj, kata dia, kendaraan roda tiga ini mampu mengangkut penumpang sekaligus barang, memiliki rumah-rumah yang menjadikan pengemudi dan penumpang terlindung dari cuaca panas maupun hujan, sehingga bajaj dapat disebut juga sebagai moda angkutan alternatif yang lebih manusiawi.

Agar bajaj lebih populer, pemerintah dapat menghilangkan pembatasan wilayah operasi, sehingga menjadi leluasa layaknya sepeda motor.

Selain itu, pada setiap kendaraan bajaj, setelah dipasangi sekat permanen, dapat juga dipasangi meteran penghitung ongkos (argometer), metode pembayaran nontunai. Bahkan, bisa pula diterapkan sistem pemesanan secara daring.

Menurut Felix, hal tersebut tidaklah sulit untuk diterapkan. Pemerintah bisa merangkul perusahaan penyedia/produsen kendaraan, Organda, kalangan perbankan sekaligus perusahaan penyedia aplikasi sistem pemesanan daring.

Baca juga : Kota Bekasi Matangkan Persiapan New Normal

"Kendaraan roda tiga sebagai angkutan umum yang dilengkapi dengan alat meteran penghitung ongkos juga dipraktikkan di negara lain, misalnya di Kolombo, Ibu Kota Sri Lanka. Bahkan di negara ini, kendaraan roda tiga disebut juga sebagai taksi," katanya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.