Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Masa PSBB Transisi

Alhamdulillah, Jam Operasi MRT dan Busway Diperpanjang

Senin, 8 Juni 2020 06:53 WIB
Transjakarta memang belum membuka keseluruhan layanan. Mulai Jumat (5/6), waktu operasional Transjakarta mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB di seluruh koridor utama untuk pelanggan umum. (Foto Wikipedia)
Transjakarta memang belum membuka keseluruhan layanan. Mulai Jumat (5/6), waktu operasional Transjakarta mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB di seluruh koridor utama untuk pelanggan umum. (Foto Wikipedia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jakarta kini masuk tahap Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Pemprov Jakarta telah menerbitkan surat keputusan batasan jam operasional transportasi massal mulai Senin, hari ini. Di masa PSBB transisi, waktu operasional transportasi massal akan lebih panjang dari masa PSBB.

Dalam Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 5 Juni 2020 terkait Pengendalian Sektor Transportasi untuk Pencegahan Covid-19 di masa transisi, Transjakarta, Angkutan Umum Reguler, dan Moda Raya Terpadu (MRT) jam operasional tambah panjang, tak seperti PSBB tiga tahap sebelumnya.

SK yang diteken Kadishub DKI Syafrin Liputo mensyaratkan sejumlah ketentuan. Antara lain, setiap moda transportasi umum hanya boleh menampung jumlah orang maksimal 50 persen dari kapasitas. Tak hanya itu, operator transportasi umum diminta memberi perlindungan kepada penumpang, awak, dan sarana transportasi berupa penyediaan hand sanitizer bagi penumpang, penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi pegawai dan awak transportasi, serta disinfeksi sarana transportasi sebelum dan sesudah beroperasi.

Untuk LRT, layanan operasional LRT Jakarta pada 5 sampai 7 Juni 2020 berlaku mulai pukul 05.30 - 21.00 WIB dengan headway 20 menit. Operasional kembali normal berlaku mulai hari ini, dari pukul 05.30 - 23.00 WIB dengan headway 10 menit.

Sedangkan MRT Jakarta kembali beroperasi normal secara bertahap. Mulai Jumat 5 Juni kemarin, jam operasional Weekdays (hari kerja) pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB dan weekend (akhir pekan) pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB. Jarak antar kereta (headway) saat weekdays (hari kerja) setiap 10 menit. Sementara saat weekend (akhir pekan) setiap 20 menit. Pembatasan jumlah penumpang 62-67 orang per kereta (gerbong) atau 390 orang per rangkaian kereta.

Untuk Transjakarta, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memang belum membuka keseluruhan layanan. Hanya saja mulai Jumat (5/6) lalu, waktu operasional Transjakarta yang sebelumnya dibatasi dari pukul 06.00 sampai 18.00 WIB berubah menjadi mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB di seluruh koridor utama untuk pelanggan umum. Penambahan waktu operasional layanan khusus bagi tenaga kesehatan pada pukul 22.00 hingga 24.00 WIB.

Baca juga : PSBB Transisi, KRL Tambah Jam Operasional Besok

Sementara layanan bus untuk petugas kesehatan Transportasi Tenaga Medis dan Paramedis (TTMP), Tenaga Rumah Sakit (TRS) dan Transcare beroperasi normal. Sedangkan layanan lainnya seperti layanan wisata, layanan mikrotrans, layanan bus gratis, layanan nonkoridor wilayah perbatasan dan layanan premium royal belum beroperasi dalam waktu dekat ini.

Sementara untuk KRL, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga menambah jam ope- rasional. Keberangkatan kereta pertama dari wilayah penyangga DKI Jakarta dijadwalkan pada pukul 04.00. Sedangkan keberangkatan kereta-kereta terakhir dari stasiun di wilayah DKI Jakarta adalah pada pukul 21.00 WIB. Sebelumnya, KRL beroperasi dari 06:00 sampai 18:00.

“Sejak 5 Juni 2020, kami telah menambah jam operasional KRL Commuter Line. Dan mulai 8 Juni, jam operasional akan kembali bertambah menjadi 04:00 sampai 21:00 WIB selama masa PSBB transisi,” ujar VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba.

Jumlah perjalanan KRL Jabodetabek dari yang sebelumnya 784 perjalanan per hari, menjadi 935 perjalanan. Penambahan ini disebut menjadi solusi meminimalisir kepadatan di setiap rangkaian kereta. Agar semakin banyak penumpang yang bisa terangkut, pihaknya memperpanjang rangkaian kereta menjadi 10 hingga 12 kereta dalam satu rangkaian.

Setiap harinya, akan ada 88 rangkaian KRL beroperasi melayani masyarakat. Untuk headway, polanya akan tetap sama seperti saat PSBB. Seperti di lintas Bogor, headway pada jam sibuk adalah 5 menit dengan 124 perjalanan KRL dan 126 perjalanan pada sore hari.

Di lintas Bekasi, headway pada jam sibuk adalah 10-15 menit dengan 51 perjalanan di pagi hari dan 55 perjalanan pada sore hari. Kemudian di lintas Rangkasbitung atau Serpong, headway pada jam sibuk adalah 10-15 menit dan 30 menit untuk kereta pemberangkatan maupun tujuan Rangkasbitung. Jumlah perjalanan pada jam sibuk pagi hari adalah 58 dan 67 pada perjalanan pada sore hari.

Baca juga : Awas, Nggak Pakai Masker Didenda Rp 250 Ribu

Sementara di lintas Tangerang, headway pada jam sibuk adalah 18-20 menit, dengan 26 perjalanan pada jam sibuk pagi hari dan 31 perjalanan pada sore hari. Meski kondisi saat ini berangsur normal, ia tetap mengimbau masyarakat mengatur waktu keberangkatan menggunakan KRL. Sebab saat ini jumlah penumpang maksimal dalam 1 gerbong hanya 35 persen dari kapasitas maksimal kereta. Penumpang KRL Jabodetabek nantinya akan disekat di pintu masuk agar tidak ada penumpukkan antrean di peron stasiun.

“Untuk semakin meminimalisir risiko, pengguna juga dapat memakai pelindung wajah (face shield), membawa cairan pem- bersih tangan (hand sanitizer), dan menggunakan sarung tangan,” saran Anne.

Mulai hari ini, disiplin penumpang akan diberlakukan. Misalnya untuk mengurangi jumlah penumpang yang membludak, PT KCI bekerja sama dengan Kemenhub menyiapkan bus gratis untuk mengantar penumpang ke sejumlah titik.

Untuk jalur Bogor, pihaknya juga sudah melakukan skema. Dari yang biasanya KRL berangkat dari Bogor, pihaknya membrang- katkan dari Stasiun yang dekat dengan Bogor seperti Cilebut, Bojong Gede, Citayam. Aturan penumpang dilarang bicara pun akan mulai diterapkan.

“Penumpang dilarang berbicara langsung dan menelepon di atas gerbong serta wajib memakai masker,” tandasnya.

Weekend Saja Tetap Numpuk 

Baca juga : Jakarta Jalani PSBB Transisi, Jam Operasional KRL Ditambah

Seorang warganet di Twitter dengan akun @shifacipao mengunggah pengalamannya naik KRL kemarin sore. Ia mengunggah video penuh dan padatnya gerbong sala satu KRL.

“Penumpang KRL, baru weekend nih, belum besok Senin pada masuk. Ga ada social distancing-nya. Aslinya lebih penuh nih di gerbong ini. Katanya diitungin per gerbong kok penuh banget? @CommuterLine,” tanya dia menautkan akun resmi PT KCI.

Warganet @eduward juga mengamini kondisi serupa. “Coba pas pulang kerja, boro-boro ada petugas di dalem kereta, tuh penumpang pada bejubel semua. Katanya 60 orang pergerbong, nyatanya mah lebih,” akunya.

Menanggapi keluhan pelanggan, akun resmi @CommuterLine berjanji akan memperbaiki layanannya. “Terima kasih atas kritik dan saran yang disampai- kan terkait pembatasan jumlah penumpang di KRL menjadi evaluasi kami dan kami sarankan apabila kereta sudah penuh untuk tidak memaksakan diri untuk masuk ke dalam kereta, silakan dapat menunggu kereta berikutnya, tks,” kicaunya.

Warganet lainnya pun melontarkan usul. “Di manapun juga kalau banyak orang, Sudah susah menerapkan jaga jarak. Mungkin ada baiknya pihak PT KCI @CommuterLine menam- bah jam perjalanan KRL di jam sibuk agar menghindari penumpukan penumpang di peron stasiun dan di dalam gerbong,” saran @armand_thejak. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.