Dark/Light Mode

Sulit Terapkan Protokol Kesehatan

Dilarang Tetapi Nekat Buka, 300 Hiburan Malam Ditindak

Rabu, 15 Juli 2020 07:07 WIB
Petugas Satpol PP DKI Jakarta saat menyegel tempat usaha di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara karena diduga melanggar PSBB transisi. (Foto : twitter@SatpolPP_DKI)
Petugas Satpol PP DKI Jakarta saat menyegel tempat usaha di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara karena diduga melanggar PSBB transisi. (Foto : twitter@SatpolPP_DKI)

 Sebelumnya 
Beberapa contoh yang Cucu ungkap, bioskop, yang apabila dipaksa buka dengan batasan kapasitas, tidak bisa balik modal menutup biaya operasional. Sama halnya dengan pameran, yang apabila dipaksa terlaksana dengan social distancing, maka peserta pameran akan terlalu sedikit.

“Masalah inovasi itu kan teknisnya kembali ke pelaku. Kita juga mempelajari (protokol kesehatan) dari negara lain. Contoh diskotek, ini sulit, belum ada contoh (inovasi protokol kesehatannya) sampai sekarang. Di dunia belum ada yang nemu. Nah, yang lain juga kita gali terus ide-idenya seperti apa,” tambahnya.

Baca juga : Sandra Dewi Rajin Terapin Protokol Kesehatan

Cucu memastikan terus meng- galakkan razia terhadap hiburan malam di Jakarta. Mana yang melanggar PSBB transisi pasti ditindak. “Kan ada restoran yang memiliki fasilitas bar. Nggak apa-apa buka restorannya dengan protokol kesehatan. Tetapi barnya ditutup. Minuman kerasnya selama ada izinnya boleh, tetapi nggak boleh nongkrong di bar, display minu- man juga gak boleh. Ini seperti restoran Jepang seperti itu,” ungkap Cucu.

Penularan Meningkat

Baca juga : Jalani Pemusatan Latihan, Timnas U-16 Indonesia Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat

Tempat hiburan malam di Jakarta sebaiknya tidak dibuka. Sebab, tidak memungkinkan dilaksanakan protokol kesehatan. Kecuali kalau penularan virus corona atau Covid-19 mulai melandai. Kalau saat ini penularannya terus meningkat.

“Coba bayangin saat karaokean. Bagaimana menyanyi terpisah, apa rasanya. Belum lagi saat clubbing, mau bagaimana berjoget dengan berjarak,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Satuan Tugas Anti Narkoba (DPP SAN) Anhar Nasution di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Destinasi Wisata Nusa Penida Mulai Dibuka

Dia mengungkapkan, tempat hiburan sangat sulit untuk menerapkan pembatasan sosial. Begitu pun di tempat karaoke dan griya pijat yang dipastikan terjadinya sentuhan langsung.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :