Dark/Light Mode

PSBB Transisi Terbukti Gagal Tekan Angka Corona

Pak Anies, Tarik Rem Darurat DKI Butuh PSBB Super Ketat

Kamis, 16 Juli 2020 06:56 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengawasi penerapan protokol kesehatan di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto : twitter@aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengawasi penerapan protokol kesehatan di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto : twitter@aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
Pandu menilai, penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah berjalan menuju puncak kedua kurva pandemi Covid-19. Tingginya penambahan jumlah kasus positif Covid-19 karena tingkat kedisiplinan warga mematuhi protokol kesehatan amat rendah.

Padahal kedisiplinan pakai masker, jaga jarak, dan rutin cuci tangan merupakan kunci utama meminimalisir penyebaran virus.

“Jakarta sudah pernah di puncak (kurva), terus turun, landai, tapi belum benar-benar turun. Nanti naik lagi, jadi sudah puncak kedua. Puncak bisa dua, tiga juga bisa,” ingat Pandu.

Baca juga : Pasien Positif Corona Dengan Tes PCR, Bisa Masuk RS Darurat Di Wisma Atlet

Seperti diketahui, selama PSBB transisi, tercatat tiga kali lonjakan penambahan harian positif Covid-19 di Ibu Kota. Pertama, 8 Juli dengan 344 orang. Kedua, 11 Juli terpapar 359 orang. Ketiga, Minggu 12 Juli, melonjak menjadi 404 orang. Total hingga Selasa 14 Juli 2020, kasus positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 14.915 orang. Pasien sembuh 9.528 orang. Meninggal dunia 714 orang. Dari jumlah yang positif, 619 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.053 orang isolasi mandiri di rumah.

Gubernur Harus Berani 

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani mendesak agar Gubernur Anies Baswedan berani mengambil keputusan tegas. Yakni mencabut PSBB transisi dan menggantinya dengan PSBB seperti yang diawal. Kalau perlu dimodifikasi dengan penerapan yang ketat lagi.

Baca juga : Pertamina Dumai Hemat Biaya Operasi

“Anies pernah bilang rem darurat kalau kondisi penyebaran Covid-19 terus meningkat. Sudah tiga kali melonjak drastis dalam sepekan. Ambil kebijakan rem darurat. Perketat lagi pembatasan. Harus berani dan tegas,” kata Zita, di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Artinya, lanjut Zita, aktivitas ekonomi yang telah dibuka ha- rus kembali ditutup. Kesehatan warga adalah prioritas. Politisi PAN ini merasa yakin Pemprov DKI Jakarta mampu menjalankan pembatasan ketat seperti awal masa pandemi.

Hal sama disampaikan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz. Dia mendorong Gubernur Anies Baswedan segera menarik tuas rem darurat. Politisi PKS ini meminta Anies menghentikan PSBB transisi.

Baca juga : Ayo, Gunakan BBM Ron Tinggi Supaya Langit Jakarta Kembali Biru

“Kalau memang perlu, kembali ke PSBB seperti awal atau yang lebih ketat lagi. Lebih baik utamakan keselamatan nyawa dulu. Saya melihat angka kenaikan sangat mengkhawatir- kan. Pelonggaran harus ditinjau ulang. Jangan sampai kita seperti Surabaya,” imbaunya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.