Dark/Light Mode

PSBB Transisi Terbukti Gagal Tekan Angka Corona

Pak Anies, Tarik Rem Darurat DKI Butuh PSBB Super Ketat

Kamis, 16 Juli 2020 06:56 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengawasi penerapan protokol kesehatan di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto : twitter@aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengawasi penerapan protokol kesehatan di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto : twitter@aniesbaswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka positif penderita corona di Jakarta terus melonjak. Ini menandakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi gagal total. Pemprov DKI Jakarta diminta menggelar PSBB super ketat.

Hal ini perlu dipertimbangkan karena hari ini perpanjangan PSBB transisi berakhir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memutuskan, memperpanjang PSBB transisi atau menggantinya dengan bentuk lain.

Baca juga : Pasien Positif Corona Dengan Tes PCR, Bisa Masuk RS Darurat Di Wisma Atlet

Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan menyarankan, PSBB transisi dilanjutkan untuk menekan angka penyebaran virus.

Menurut Iwan, indeks laju penularan Covid-19 di Ibu Kota mencapai 1 sampai 1,15. Sementara rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, wilayah penularannya di bawah 1 yang dapat menjalani era new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Baca juga : Pertamina Dumai Hemat Biaya Operasi

“PSBB transisi harus diperpanjang, bahkan pelaksanaan protokol kesehatan semakin ketat dan harus konsisten. Kemudian lakukan tes, lacak, dan isolasi semakin banyak,” saran Iwan dalam keterangannya, kemarin.

Dia meminta Pemprov DKI Jakarta lebih gencar sosialisasi kepada warga. Bahwa pandemi corona berbahaya dan belum berakhir. Selain itu, pengetatan pengawasan jalannya protokol kesehatan di tempat umum seperti di pasar dan transportasi massal. Sebab, Iwan melihat, warga DKI Jakarta sudah banyak yang mengabaikan protokol kesehatan sejak Pemprov DKI Jakarta memberlakukan PSBB transisi.

Baca juga : Ayo, Gunakan BBM Ron Tinggi Supaya Langit Jakarta Kembali Biru

Apalagi sudah banyak usaha dan tempat wisata, car free day, kembali dibuka. Iwan juga menyarankan, penerapan protokol kesehatan di titik tertentu atau zona merah harus ekstra ketat.

Epidemiologi UI lainnya, Pandu Riono mengimbau Pemprov DKI lebih gencar melakukan tes pemeriksaan Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test. Sebab, tes PCR lebih akurat dibanding rapid test yang dinilai tak ada gunanya untuk deteksi dan screening. Pemprov DKI juga diimbau melacak riwayat kontak positif Covid-19 secara masif. “Testing dengan PCR, contact tracing, dan isolasi bagi mereka yang positif,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.