Dark/Light Mode

Biar Kapok, Kantor Lain Pun Jadi Takut

Buka Saja Nama 456 Perusahaan Pelanggar PSBB Yang Ditindak

Senin, 27 Juli 2020 08:10 WIB
Petugas Satpol PP DKI Jakarta saat melakukan pengawasan penerapan PSBB transisi di sebuah restoran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto : twitter)
Petugas Satpol PP DKI Jakarta saat melakukan pengawasan penerapan PSBB transisi di sebuah restoran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto : twitter)

 Sebelumnya 
Menanggapi perkantoran menjadi klaster penularan corona, Budiman, karyawan swasta berkantor di bilangan Rasuna Said, Jakarta Selatan mengatakan, kondisi perkantoran itu sudah normal.

‘’Sudah disuruh pada kerja ke kantor semua kok. Nggak ada pembatasan hanya 50 persen. Makanya wajar terjadi klaster penularan di perkantoran,’’ paparnya.

Biar kapok, lanjut Budiman, sebaiknya nama-nama perusahaan yang ditindak karena mengabaikan aturan PSBB transisi itu dibeberkan ke publik. ‘’Sebutkan saja perusahaannya, biar publik tahu. Biar ke depan patuh protokol kesehatan. Begitu juga perusahaan lainnya pada takut melanggar aturan PSBB transisi,’’ paparnya.

Baca juga : Tok, Erick Thohir Jadi Ketua Tim Pemulihan dan Penanganan Covid

Perkantoran Paling Rawan 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, titik paling rawan virus corona di Jakarta, bukan di pasar tradisional dan tempat rekreasi. Tapi di perkantoran. Sebab, aktivitas perkantoran telah dilonggarkan selama PSBB transisi. Sudah diperbolehkan bekerja di kantor dengan kapasitas 50 persen karyawan.

“Dari temuan kami dengan melakukan testing, aktivitas di perkantoran dan aktivitas di komunitas warga, kini menjadi salah satu tempat yang paling rawan penyebaran. Ada tren peningkatan penyebaran kasus dalam dua minggu terakhir ini,” kata Anies.

Baca juga : Car Free Day Pertama Di Masa Pandemi Banyak Pelanggaran

Mengenai pasar tradisional, lanjut Anies, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengendalikan penularan Covid-19. Antara lain dengan menutup selama tiga hari bagi pasar yang kedapatan pedagangnya positif Covid-19.

“Ini ampuh. Pengalaman pasar tutup itu traumatik bagi pedagang. Mereka nggak mau pasar tutup. Satu orang nggak pakai masker, dimarahin oleh orang sepasar. Kalau cuman diingatkan, nggak bisa,” katanya.

Meski diklaim terkendali, Anies meminta warga tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan pernah ragu menegur sesama yang lalai dan melanggar. Anies sudah meminta anak buahnya berkoordinasi dengan seluruh pengurus masjid dan musala di Jakarta. Jajarannya menyiapkan materi sosialisasi untuk dibagikan dan diumumkan serentak pagi, siang, sore, dan malam.

Baca juga : Kapolres Jakarta Pusat Klaim Nggak Banyak Pelanggaran Di Car Free Day

“Bayangkan se-Jakarta, 9.000 musala dan masjid itu mengumumkan empat sampai lima kali sehari. Saya rasa warga akan mendengarkan dan akan patuh, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,” yakin Anies.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.