Dark/Light Mode

Kelola Sampah Secara Mandiri

Langkah PT MRT Semoga Bisa Ditiru Perusahaan Lain

Senin, 3 Agustus 2020 07:08 WIB
Kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Foto : Rakyat Merdeka/Ng Putu Wahyu Rama)
Kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Foto : Rakyat Merdeka/Ng Putu Wahyu Rama)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nggak banyak yang tahu. Ternyata, sampah di stasiun dan perkantoran MRT Jakarta dikelola secara mandiri. Misalnya, jadi pupuk kompos, makanan ternak, dan bahan bakar boiler. Selain bermanfaat, cara seperti ini mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda), Muhammad Effendi mengatakan, perusahaan milik Pemprov DKI ini menjalankan Instruksi Gubernur untuk memanfaatkan sampah menjadi produk yang dapat digunakan kembali. Penerapan konsep reduce, reuse, dan recyle (3R) dilaksanakan dengan baik.

Baca juga : Fahri Hamzah Minta Mas Nadiem Bikin Inovasi

Menurutnya, melalui aspek reduce dan reuse, PT MRT Jakarta menerapkannya dengan mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan. Kemudian diganti dengan dispenser, menggunakan e-office untuk berkorespondensi internal, serta mengurangi penggunaan kotak makanan saat penyelenggaraan acara.

Sedangkan aspek recycle, memungkinkan pemanfaatan sampah plastik menjadi biji plastik, serta yang terbaru adalah dengan konsep weste-to-energy yakni mengolah plastik menjadi bahan bakar boiler.

Baca juga : Andika Tidak Cemberut Lagi

Sampah di MRT Jakarta berasal dari berbagai sisa produk yang digunakan oleh pengguna jasa seperti gelas atau botol plastik minuman, tisu, kotak susu berbahan dasar karton, hingga sisa makanan seperti roti. Dari depo, sampah dapat berasal dari daun pepohonan atau rumput setelah pembersihan. Seluruh sampah ini dikelola dengan baik.

“Periode Januari sampai dengan akhir Maret 2020 saja, rata-rata sampah yang dihasilkan di MRT Jakarta sekitar 28 ton hingga 39 ton per bulan. Saat pandemi, April hingga akhir Juni 2020 lalu, sampah berkurang sig­nifikan hingga mencapai lebih dari 50 persen atau sekitar 13 ton per bulan,” katanya.

Baca juga : Atiqah Hasiholan Ajarkan Anak Mandiri Lewat Pilihan Pakaian

Dia mengungkapkan, setiap hari antara pukul 10.00 dan 21.00, petugas di tiap stasiun akan berkeliling mengumpulkan sampah dari tempat sampah di area publik dan dari gerai-gerai yang ada di stasiun tersebut. Sampah-sampah tersebut lalu dibawa ke ruang di area khusus yang berfungsi sebagai Tempat Penampungan Sementara (TPS).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :