Dark/Light Mode

Mumpung Masih Kemarau, Lebarin Sungai dan Keduk Waduk

Program Pengendalian Banjir Jangan Cuma Lips Service

Minggu, 9 Agustus 2020 06:30 WIB
Warga menggendong bayi menerobos banjir yang merendam Kawasan RT 08 RW 04 Jatipadang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. (Foto : Rakyat Merdeka/Rizky Syahputra)
Warga menggendong bayi menerobos banjir yang merendam Kawasan RT 08 RW 04 Jatipadang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. (Foto : Rakyat Merdeka/Rizky Syahputra)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mumpung masih musim kemarau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta siap-siap antisipasi banjir. Laksanakan program secara komprehensif. Tidak boleh lagi setengah-setengah, parsial, apalagi hanya lips service.

Hal ini diungkapkan Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin. “Penanganan banjir itu harus menyeluruh. Tak bisa dari satu sisi saja. Sungainya dibenerin, tapi tak ada resapan, bagaimana? Juga tinggalkan progran lips service seperti toa peringatan banjir dan sejenisnya,” ungkap Nirwono.

Baca juga : Kedubes Singapura Kebanjiran Ucapan Selamat HUT Dari Petinggi Daerah

Untuk meningkatkan kapasitas sungai, Nirwono menyarankan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) melebarkan badan sungai dari lebar sekarang yang hanya mencapai 15 sampai 20 meter menjadi 35 meter. Hingga mencapai lebar ideal 50 meter.

“Masing-masing kiri kanan ditambah 7,5 meter. Idealnya tambah 15 meter kiri kananya,” sarannya.

Baca juga : Perkuat Pemasaran dan Penjualan Produk, Pegadaian Gandeng Askrindo Syariah

Artinya, lanjut Nirwono, Pemprov DKI Jakarta harus berani membebaskan lahan dan merelokasi permukiman warga yang berada di bantaran kali. Inilah yang tidak dilakukan Pemprov DKI Jakarta di bawah pimpinan Anies Baswedan dalam tiga tahun terakhir. Sebab, terbentur janji kampanye untuk tidak menggusur dan merelokasi permukiman penduduk di bantaran kali.

Selain itu masih berkutat pada istilah normalisasi dan naturalisasi. Setelah dilebarkan, tambahnya, badan kali baru dapat dikeruk dan diperdalam, sehingga kapasitas daya tampung air sungai juga meningkat. Jika dikeruk tanpa dilebarkan, pasti akan berakibat longsor di wilayah sekitarnya.

Baca juga : Kunjungi Karawang, Mentan Panen Padi Pastikan Pangan Aman

Tak hanya sungai, pembenahan di sektor lain juga kudu dikerjakan. Maksudnya, badan sungai harus terhubung dengan baik dengan situ, danau, embung, waduk terdekat. “Agar air ditampung sebagai cadangan air di musim kemarau, mengendalikan banjir, serta mengurangi air yang terbuang ke laut. Pertanyaannya, adakah program revitalisasi daerah tampungan dan resapan air?,” tanya Nirwono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.