Dark/Light Mode

Tak Tangkap Penumpang Pesawat Bawa Proyektil, Polisi Jelaskan Alasannya

Selasa, 26 Februari 2019 16:41 WIB
Ilustrasi proyektil. (Foto: ar15.com)
Ilustrasi proyektil. (Foto: ar15.com)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Penumpang pesawat China Airlines dari Taiwan kedapatan membawa ratusan benda yang diduga amunisi senjata api dari berbagai jenis,  saat turun di Bandara Udara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/2) malam. Namun, polisi tidak menangkap dan menahannya. Alasannya, yang dibawa pelaku bukanlah amunisi. Melainkan hanya salah satu komponen yang digunakan untuk membuat sebuah amunisi. Yakni, proyektil.

“Sehingga, kita tidak dapat melakukan penahanan terhadap yang bersangkutan karena tidak melanggar UU No.12 Tahun 1951,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Frans Barung Mangera kepada wartawan, Selasa (26/2). 

Baca juga : Ngaku Bawa Bom, Penumpang Wings Air Batal Diberangkatkan

Undang-undang yang dimaksud Frans adalah UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata atau amunisi ilegal. Frans menjelaskan, amunisi terdiri dari beberapa komponen. Ada bahan peledak, selongsong serta proyektil. 

Karena hanya membawa proyektil saja, penumpang China Airlines CI-751 itu bisa lolos di bandara China dan Singapura. Proyektil itu sama seperti besi biasa. “Makanya kita heran kalau amunisi, kenapa bisa lewat di China? Kenapa bisa lewat di Singapura dan tidak terdeteksi x-ray yang ada? Kenapa tidak terdeteksi? Ternyata itu memang bukan amunisi, hanyalah proyektil yang merupakan bagian dari amunisi,” beber Frans.

Baca juga : Penumpang Pesawat Capai 4 Juta, Bandara Padang Diperluas

Pembawa ratusan proyektil itu sendiri adalah anggota salah satu klub menembak Indonesia. Kemungkinan besar, ratusan proyektil itu akan digunakan untuk kegiatan tembak-menembak. “Kami sedang menyelidiki kegunaan proyektil sebanyak itu, yang mungkin mengarah ke sana (olahraga menembak),” ungkap Frans. 

Penyelidikan itu dilakukan Polresta Sidoarjo yang dikoordinasikan dengan Polda Jatim. Kasus ini ditangani Polres karena menurut Frans, termasuk kasus kecil. “Tapi,  seakan-akan besar karena pesawatnya dari China. Dikaitkan dengan isu-isu yang macam-macam,” sesalnya. [OKT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.