Dark/Light Mode

Penghuni Merasa Dirugikan

Pembangunan Rusunawa Kok Banyak Gagal Lelang

Selasa, 25 Agustus 2020 06:11 WIB
Ilustrasi seorang warga berjalan dengan latar belakang Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta, Rabu (15/7). (Foto : Rakyat Merdeka/Khairizal Anwar)
Ilustrasi seorang warga berjalan dengan latar belakang Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta, Rabu (15/7). (Foto : Rakyat Merdeka/Khairizal Anwar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga penghuni rumah susun sewa (rusunawa) di Jakarta merasa dirugikan akibat proyek renovasi sering gagal lelang. Misalnya, penghuni Rusunawa Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat harus mengontrak lebih lama karena pernah gagal lelang revitalisasi total rusunawa tersebut.

“Kalau pembangunan sampai tiga tahun, berarti mereka tambah lama mengontrak di luar,” ungkap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah.

Baca juga : Penembakan Bos Pelayaran Di Kelapa Gading Didalangi Karyawannya

Menurut politisi PDIP ini, jika pembangunan rusunawa molor dari target waktu, maka yang merasa dirugikan adalah warga penghuni. Dikatakannya, pembangunan rusunawa penting untuk mengatasi besarnya kekurangan hunian layak huni dengan biaya sewa terjangkau di Jakarta.

Dia berharap, tahun ini anggaran pembangunan rusun terserap 100 persen. Ini penting mengingat pada 2019, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) hanya mampu menyerap 20,36 persen anggaran atau sebesar Rp 74,8 miliar dari total anggaran pembangunan sebesar Rp 367,5 miliar.

Baca juga : Anies Paparkan Penanganan Covid Kepada KSAD dan Wakapolri

“Sangat disayangkan ketika rakyat membutuhkan, anggaran ada, tapi realisasinya sangat kecil. Ini harus jadi perhatian agar Dinas Perumahan lebih konsentrasi lagi ke (pembangunan) rusunawa,” tegasnya.

Ida menuturkan, salah satu kendala yang dialami Dinas PRKP dalam pembangunan adalah gagal lelang. Makanya Dinas PRKP disarankan mempererat lagi sinergitas kerja dan komunikasi dengan Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta.

Baca juga : Banyak Maskapai Terancam Bangkrut

“Ini yang jadi masalah karena tidak ada komunikasi yang baik. Saya menekankan untuk kedepannya agar melakukan koordi- nasi antar dinas terkait,” sarannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.