Dark/Light Mode

Jam Malam Di Depok Belum Ngefek

Banyak Warga Masih Keluyuran Tuh…

Rabu, 2 September 2020 06:14 WIB
Petugas kepolisian mengimbau warga mematuhi rencana jam malam di Depok. (Foto : twitter)
Petugas kepolisian mengimbau warga mematuhi rencana jam malam di Depok. (Foto : twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak diberlakukan jam malam, aktivitas warga di Kota Depok belum begitu berubah signifikan alias belum ngefek. Masih terlihat ramai seperti biasanya. Banyak yang keluyuran.

Pantuan Rakyat Merdeka, di pusat Kota Depok, Jalan Margonda Raya, sejumlah kafe dan restoran juga masih beroperasi di jalur protokol kota tersebut. Tak hanya cafe dan resto, warung makan, pedagang kaki lima (PKL) di pinggir jalan kawasan ini banyak yang masih buka di atas pukul 18.00.

Malah ada yang baru buka lapaknya. Kebanyakan para pedagang makanan yang memang biasanya jualannya malam hari. Tak lama buka, terlihat puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berpatroli memakai mobil dan motor.

Baca juga : IUIGA Sedia Produk Bermerek Dengan Harga Miring

Petugas berkeliling menyosialisasikan aturan pembatasan aktivitas warga. Sejumlah toko, warung makanan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) didatangi satu per satu. Para pedagang belum diberi sanksi. Masih dibiarkan buka. Mereka diminta mematuhi aturan esok harinya.

Tak hanya di pusat kota, di pinggiran kota seperti di Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, kondisinya masih sama. Pedagang makanan, toko kelontong masih buka selepas pukul 18.00. Warga pun masih lalu lalang seperti biasanya hingga melewati pukul 20.00.

Jalan Raya Parung-Bogor, Jalan Terusan Haji Nawi, Jalan Mandor Tajir dan sejumlah ruas jalan lainnya di Bojongsari juga masih ramai aktivitas warga. Banyak yang belum tahu aturan ini. Di wilayah ini pun, hampir tak nampak ada aparat atau Satpol PP yang keliling dan memberi tahu.

Baca juga : KPK Cecar Wali Kota Banjar Soal Bisnis Keluarga

“Belum tahu ada aturan ini. Minimarket memang jam 20.00 tutup. Nggak tahu kalau semuanya harus tutup,” ujar Ahsan, warga Pondok Petir di Jalan Terusan Haji Nawi, kemarin.

Pedagang yang jualan khusus malam hari keberatan dengan aturan pembatasan aktivitas ini. Antara lain pedagang sate di kawasan Kecamatan Bojongsari. “Saya baru buka habis Maghrib. Nanti langsung ditutup? Gimana lah supaya ada keringanan. Misalnya, nggak boleh makan di tempat. Boleh buka tapi hanya untuk dibungkus,” harap perempuan pedagang sate di Pondok Petir ini.

Jika tak ditolerir juga, dia akan mengubah waktu operasionalnya. Yakni sebelum Ashar. “Ya terpaksa buka Ashar, Maghrib tutup. Tapi kasihan kami pedagang kecil begini. Sudah terpukul saat awal corona. Ini sudah mulai bangkit, dibatasin lagi,” keluhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.