Dark/Light Mode

Ditangkap Karena Nyabu, Andi Tidak Arif

Selasa, 5 Maret 2019 05:11 WIB
Begini kondisi Andi Arief setelah ditangkap polisi. (Foto: Istimewa)
Begini kondisi Andi Arief setelah ditangkap polisi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Andi Arief tak searif namanya. Ketenarannya berantakan dalam sekejap. Kegagahannya rontok dalam hitungan detik, setelah dia ditangkap polisi karena kasus narkoba di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat.

Kabar penangkapan Andi awalnya tersebar di grup-grup WhatsApp wartawan. Sebuah laporan kepolisian menyebut, Andi Arief ditangkap tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di Hotel Peninsula, Slipi, pada Minggu (3/3) malam.

Laporan itu menyertakan sejumlah foto. Di antaranya foto Andi mendekam dalam sel. Foto alat isap sabu yang lazim disebut bong, kemudian foto kloset yang terlihat sepeti habis dibongkar. Ada juga foto beberapa bungkus rokok, minuman, sedotan dan kondom di atas meja. Informasi itu akhirnya terkonfirmasi. Fakta bukan hoaks.

Kabareskrim Polri Komjen Idham Aziz membenarkan, Andi digerebek karena memakai sabu. Tapi, Wasekjen partai bintang mercy itu membuang sabu dan alat isapnya ke kloset di toilet kamar, sesaat sebelum petugas kepolisian melakukan penggerebekan.

"Diduga, Andi baru menggunakan sabu, sesaat sebelum penggerebekan sabu beserta bong dibuang di kloset," tutur Kabareskrim. Pihak kepolisian dibantu pihak hotel kemudian membobol kloset untuk mengambil barang bukti yang dibuang Andi. Bong berhasil ditemukan. Sabunya, tidak.

Andi pun dibawa ke Mabes Polri. Di sana, dia menjalani tes urine. Hasilnya, Andi positif mengonsumsi sabu. "Kami sudah melakukan tes urine terhadap Saudara AA, dan positif mengandung metamphetamine atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Senin (4/3).

Iqbal menjelaskan, Andi ditangkap di kamar 14, lantai 12, Hotel Menara Peninsula, sekitar pukul 19.30 WIB. Petugas Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bergerak, setelah mendapat informasi dari masyarakat yang menyebut, ada pengguna narkoba di salah satu kamar.

Baca juga : Positif Pakai Sabu, Andi Arief Bakal Direhab

Laporan polisi menyebut, Andi tengah berada di kamar hotel dengan seorang perempuan. Foto itu beredar luas. Namun, Iqbal membantahnya. Menurutnya, tim hanya meringkus Andi. Dari hasil pemeriksaan, sejauh ini kepolisian menyebut tak ditemukan bukti kuat Andi terkait dengan kelompok atau mafia pengedar narkoba. Andi hanya sebatas pengguna.

"Dia bisa dikatakan korban," beber Iqbal sembari menyebut Andi masih berstatus terperiksa. Karena itu, Iqbal menyebut, Andi kemungkinan akan menjalani rehabilitasi, atau bahasa gaulnya, direhab.

Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam era SBY itu, lebih dulu menjalani assessment dokter, sebelum menjalani rehab. Status Andi Arief juga akan ditentukan dalam rentang waktu 3x24 jam. Saat ini, statusnya masih terperiksa.

Partai Demokrat kaget dengan kabar itu. "Bak disambar petir," kata Juru Bicara Partai Demokrat Imelda Sari. Partai bintang mercy itu menggelar rapat darurat membahas hal ini. Orang-orang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi juga ikut berkomentar. Rata-rata komentarnya sama: prihatin, mempersilakan Andi diproses hukum, serta jangan mengaitkannya dengan Prabowo Cs.

"Kami menganggapnya sebagai sebuah musibah dan turut prihatin," ungkap Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Sufmi Dasco Ahmad. Ia memastikan, meski Andi ditangkap, kerja BPN tidak akan terganggu. Sebab, Andi bukan bagian dari BPN. Walaupun, dia mendukung capres-cawapres nomor urut 02 itu.

Hal ini juga diamini Jubir BPN lainnya, Habiburokhman. "Pak Andi jelas salah satu pendukung Padi (Prabowo-Sandi). Tapi hukum harus ditegakkan," tegas Habiburokhman.

Anggota Dewan Pakar BPN Dradjad Wibowo meminta para politikus belajar dari kasus Andi ini. Dia menyebut, politikus kerap disorot masyarakat. Menguap dan tertidur dalam rapat di DPR saja menjadi berita besar. "Jadi, politisi punya kewajiban besar untuk menjaga perilaku dan kehormatannya," imbaunya.

Baca juga : Kok Aneh, Waketum Gerindra Malah Nyalahin Jokowi

Satu-satunya kubu Prabowo-Sandi yang agak nyeleneh adalah Arief Poyuono. Wakil Ketua Umum Gerindra itu malah menyalahkan Jokowi. Soalnya, menurut dia, peredaran narkoba di era pemerintahan Jokowi makin masif. "Andi Arief cuma jadi korban kegagalan pemerintah Joko Widodo, dalam pemberantasan Narkoba di Indonesia," tuding Arief Poyuono

"Bukannya makin menurun, malah makin banyak di era Joko Widodo, dan makin mengancam generasi Indonesia," imbuhnya.

Pernyataan Arief dibalas Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily. "Pak Arief Poyuono sedang tidak mengigau kan?". Begitu reaksi pertama Ace saat ditanyakan soal itu oleh wartawan.

"Kok Andi Arief yang mengkonsumsi narkoba, Pak Jokowi yang disalahkan. Justru dengan ditangkapnya Andi Arief, pemerintah Jokowi tak pandang bulu siapa pun yang terlibat narkoba harus diadili," imbuh politikus Partai Golkar itu.

Ace menyindir balik. Menurut dia, bagaimana Prabowo dan Sandiaga, capres yang diusung Arief hendak memberantas narkoba. Sementara Andi Arief, salah satu anggota tim capres-cawapres nomor urut 02 itu yang diandalkan untuk menyerang Jokowi, justru tertangkap nyabu. "Harusnya Pak Arief Poyuono yang ngaca diri," sindirnya.

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Ahmad Rofiq juga mencibir Andi. :Kita tercengang dan prihatin. Hari gini masih ada politikus menggunakan narkoba?" sindirnya.

Menurut Rofiq, sebagai publik figur tentu hal itu sangat disayangkan. Andi disebutnya patut mendapat mendapatkan hukuman yang setimpal. Sebab, narkoba adalah perusak masa depan bangsa. Dia minta semua pihak, terutama oposisi tak lantas berprasangka buruk terhadap penangkapan Andi tersebut. Apalagi, jika mengaitkan ini dengan kontestasi Pilpres 2019.

Baca juga : Jelang Debat Dengan Ma’ruf, Sandi Berguru Ke Anies

Di Twitter, perbincangan soal Andi Arief sempat jadi trending topic. Sejumlah tokoh bereaksi di Twitter, atas tertangkapnya Andi Arief yang mengonsumsi sabu. Ada yang prihatin, ada yang nyukurin. Salah satu yang nyukurin adalah salah satu pendiri Alumni 212 yang belakangan dipecat, Faizal Assegaf.

Andi Arief melalui akun Twitternya, @AndiArief_ pernah mencuit pada 26 Juli 2018. Dia membalas cuitan Faisal, @faizalassegaf, yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) culas dan hipokrit. "Saya curiga orang ini konsumsi material terlarang, BNN mungkin bisa periksa orang ini, cuitnya merujuk ke Faisal.

Usai penangkapan Andi, Faisal pun mencuit. "Allah Maha Besar, sebelumnya Ratna Sarumpaet menghina saya, lalu Andi Arief juga membuat fitnah keji pada saya, kini mata publik terbuka lebar. Insya Allah kedok @rockygerung cs pun akan terbuka... Terima kasih Allah," cuitnya.

Kebanyakan warganet juga menghujat Andi Arief. Misalnya saja @Jumadi_prodrive yang mencuit, "Nggak Arif, si Andi". [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.