Dark/Light Mode

Nggak Usah Ngeper Walau PSBB Total Dikritik

Maju Terus Pak Gubernur, Nyawa Warga Paling Utama

Minggu, 13 September 2020 06:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Foto : twitter@DKIJakarta)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Foto : twitter@DKIJakarta)

 Sebelumnya 
Emil Dukung Anies

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menawarkan bantuan penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) Jika rumah sakit rujukan penanganan pasien Corona di Jakarta sudah penuh. Bodebek merupakan daerah penyangga Ibu Kota.

“Kami menawarkan karena keterisian rumah sakit di Jabar masih baik di angka 35 persen, maka kalau DKI kewalahan kita menawarkan rumah sakit di Bodebek,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di DPRD Jabar.

Emil menjelaskan, tawaran ini didasari oleh rasa kemanusiaan. Sebab, penanganan Virus Corona tidak bisa dipilah berdasarkan wilayah politik atau administrasi semata. “Inilah pentingnya kita memajami bahwa menangani Covid-19 jangan dipilah-pilah lalu oleh berdasarkan administrasi atau wilayah politik. Ini sesama manusia dan NKRI kita harus kompak. Kurangi kata kompetisi dan perbanyak kata kolaborasi karena kita sama NKRI,” tegasnya.

Baca juga : Buang Ego, Pikirkan Nyawa Semua Warga

Menurut Emil, keputusan DKI Jakarta menerapkan PSBB total akan berpengaruh terhadap daerah lain. “Mohon dikonsultasikan dengan pemerintah pusat karena setiap keputusan di DKI Jakarta berpengaruh juga tidak hanya regional tapi nasional,” ujar Emil.

Terkait pemberlakuan PSBB yang sudah diputuskan Anies Baswedan, Emil menjelaskan, strategi penanganan Covid-19 di Provinsi Jabar terbagi dua. Yakni, strategi Bodebek dan non-Bodebek. “Kalau Bodebek itu harus satu frekuensi. Kalau Pak Anies ke kiri kita ngikut ke kiri, kalau ke kanan kita ngikut ke kanan semata-mata karena klaster Covid-19 Jabar paling besar, hampir 70 persen ada di Bodebek,” katanya.

Namun, kata Emil, penanganan Covid-19 di wilayah Bodedek sebenarnya tidak berubah. Pasalnya, hingga saat ini pun, Bodebek masih menerapkan PSBB yang diterjemahkan intensitasnya oleh bupati dan wali kota masing-masing.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abdurahman Suhaimi mengatakan, sinergitas antarpemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menyukseskan kebijakan ‘rem darurat’ tersebut, yang akan dimulai besok.

Baca juga : Denda 250 Ribu Tak Bertaji Gimana Warga Mau Patuh...

“Sinergi ini diperlukan dengan sama-sama kita menerapkan protokol kesehatan dan mengimbau masing-masing warga untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Suhaimi mencontohkan, kerja sama antarpemerintah daerah bisa dilakukan dengan memperketat pengawasan di gerbang-gerbang masuk perbatasan Jakarta dan daerah penyangga.

Langkah tersebut diyakini dapat efektif menekan penyebaran Covid-19 jika dilakukan secara bersamaan. “Masing-masing wilayah juga harus memberikan pemahaman terhadap warganya terkait penanganan Covid-19 ini,” katanya.

Dia mengusulkan, Pemprov DKI Jakarta memberikan anggaran tambahan untuk penanganan Covid-19 di tiap wilayah kota dan kabupaten. Dengan begitu, penanganan wabah ini bisa dilakukan secara optimal dan menyeluruh.

Baca juga : Wamenag: Harus Bersyukur Umat Beragama Paling Taat

“Anggaran tambahan ini juga dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 di tiap wilayah DKI,” usulnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.