Dark/Light Mode

Nggak Usah Ngeper Walau PSBB Total Dikritik

Maju Terus Pak Gubernur, Nyawa Warga Paling Utama

Minggu, 13 September 2020 06:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Foto : twitter@DKIJakarta)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Foto : twitter@DKIJakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga ibukota menyampaikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total. Mereka berharap Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak terlalu merisauhkan kalangan yang tidak setuju dengan kebijakan itu. Sebab menyelamatkan nyawa manusia diatas pertimbangan aspek lainnya.

“Semua tergantung dari sudut pandang saja. Kalau melihatnya dari sudut ekonomi, tentu PSBB total nggak disetujui. Tetapi kalau melihatnya dari sudut kesehatan dan nyawa warga, tentu setuju diterapkan kebijakan tersebut,’’ ungkap Hery, warga Jakarta Timur, kemarin.

Kebetulan sekarang ini, lanjutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat dari sudut kesehatan dan nyawa warganya. Sebab, virus mematikan ini terus melonjak. Dikhawatirkannya, jika tak dibendung, makin banyak meninggal. Pelayanan kesehatan pun kewalahan.

“Nggak usah ngeper walau ada yang menolak dan mengkritik, tetaplah terapkan PSBB total. Maju terus Pak Anies, jangan ragu. Yang utama nyawa warga,’’ harap Hery.

Baca juga : Buang Ego, Pikirkan Nyawa Semua Warga

Pembaca Rakyat Merdeka dengan nomor handphone 081294309xxx juga menyampaikan hal sama. Menurutnya, penularan Virus Corona di Jakarta memang sudah pada tahap menakutkan. Maka, sudah benar langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mengutamakan nyawa warga.

Dukungan sama disampaikan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak. “PSBB harus dilakukan secara ketat. Pemprov DKI harus tegas dalam mengawasi dan menerapkan aturan untuk menurunkan angka penularan Covid-19 yang masih sangat tinggi,” ujarnya.

Menurut Gilbert, ketidaktegasan menjadi penyebab gagal- nya PSBB transisi yang sudah berjalan selama tiga bulan. “Ini diharapkan tidak terjadi pada PSBB total nantinya. Pengawasan itu lebih sulit mengingat masyarakat sudah jenuh menghadapi pandemi,’’ paparnya.

Apalagi, lanjut Gilbert, penyebab terjadinya penyebaran Covid-19 adalah ketidakpatuhan warga. Ini terjadi karena ketidaktegasan Pemprov DKI dalam menegakkan aturan. Saat nanti penerapan PSBB total, pihaknya meminta Pemprov DKI untuk menindak secara tegas warga yang masih berkumpul atau berkerumun di tempat-tempat umum.

Baca juga : Denda 250 Ribu Tak Bertaji Gimana Warga Mau Patuh...

Khususnya di pasar wajib diawasi secara ketat agar penjual dan pengunjung patuh terhadap protokol kesehatan, termasuk di angkutan umum dan kantor.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan PSBB secara ketat, mulai Senin (14/9). Dengan begitu, Anies kembali mewajibkan sebagian besar perkantoran menerapkan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor.Pertama, tren kasus Covid-19 semakin meningkat. Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus positif yang menembus angka 1.000 tercatat sebanyak 5 kali.

Pada 3 September terjadi penambahan sebanyak 1.406 kasus, 6 September bertambah 1.176 kasus, 7 September bertambah 1.105 kasus, 8 September bertambah 1.015 kasus, dan 9 September bertambah 1.026 kasus.

Baca juga : Wamenag: Harus Bersyukur Umat Beragama Paling Taat

Kedua, angka kematian karena Covid-19 terus bertambah. Tingkat kematian pasien Covid-19 yaitu 2,7 persen. Angka ini memang lebih rendah dari tingkat kematian nasional yakni 4,1 persen, tetapi jumlah absolutnya terus bertambah. Hingga 10 September 2020, sebanyak 1.347 orang meninggal. Ketiga, ruang Intensive Care Unit (ICU) dan tempat tidur pasien Covid-19 diprediksi akan penuh.

“Dalam rapat Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Co- vid-19 di Jakarta, disimpulkan bahwa kita menarik rem darurat. Artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu,” kata Anies dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Youtube Pemprov DKI, Rabu (9/9).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.