Dark/Light Mode

PSBB Jakarta Diperpanjang Lagi

Kali Ini, Anies Dikawal Luhut

Jumat, 25 September 2020 06:49 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat berbincang dengan Menko Marves Luhut Pandjitan (Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat berbincang dengan Menko Marves Luhut Pandjitan (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti juga mengatakan, kondisi Ibu Kota belum cukup aman. Karena itu, kebijakan PSBB perlu dilanjutkan. "Jakarta belum aman. Harus tetap waspada dengan menerapkan PSBB," kata Widyastuti, dalam salah satu diskusi daring, kemarin.
 
Namun, ia menyebut ada sejumlah kemajuan yang dicapai selama pengetatan PSBB. Antara lain, angka kesembuhan terus meningkat. "Kabar baiknya tingkat kesembuhan meningkat mencapai 77 persen," sambungnya.
 
Tanpa restu Luhut, sebetulnya perpanjangan PSBB bisa langsung diputuskan Anies. Hal ini mengacu kepada Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 959/2020, yang membolehkan perpanjangan PSBB selama 14 hari jika kasus belum menurun secara signifikan. Namun, belajar dari pemberlakuan kembali PSBB jilid 2 yang lalu, banyak pihak mengkritik Anies. Mulai dari politisi hingga pengusaha. 
 
Pakar komunikasi politik Anthony Leong menyatakan, “pengawalan” dari Luhut punya efek yang cukup kuat untuk memuluskan kebijakan Anies. "Mudah-mudahan diikuti. Karena kebijakan ini sangat diperlukan. Kalau Pak Luhut sudah memutuskan, harusnya bisa membuat menteri-menteri lain ikut," kata Anthony, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
 
Jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) itu meminta agar PSBB kali ini diterapkan secara total. Tidak ecek-ecek. Ia berharap, dengan keseriusan semua pihak, Indonesia terhindar dari potensi episentrum Covid-19 dunia. 
 
Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan, harusnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah semacam ini sudah terjadi sejak awal pandemi. "Mudah-mudahan daerah lain mengikuti Jakarta. Setelah Luhut dan pemerintah pusat mendukung. Kita harus tahan ini Covid," ucap Hendri. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.