Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lanjutin Program Naturalisasi

Lahan Sekitar Pinggiran Sungai Perlu Dibebasin

Senin, 9 November 2020 06:53 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai tersandera janji kampanye saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 lalu, sehingga setengah hati membebaskan lahan untuk pencegahan banjir. 

‘’Program natularisasi atau normalisasi sungai itu harus diawali dengan membebaskan lahan,’’ jelas Sekretaris Fraksi Partai Golkar Dewan Perwailan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Yudhistira Hermawan. 

Dia menduga, mandeknya program naturalisasi itu karena Anies tidak mau menggusur permukiman warga di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang membentang di ibukota. 

Yudhis mengusulkan, Anies menggusur permukiman warga di pinggiran sungai. Namun ditekankannya, kebijakan itu diikuti dengan pemberian ganti rugi atau memberikan hunian yang layak. 

“Sehingga program penanggulangan banjir bisa jalan. Kemudian pembenahan drainase, saya pikir ini juga penting,” imbuhnya. 

Baca juga : Kinerja Peringkat 1, Realisasi Anggaran 86,74 Persen

Yudhis tidak yakin program pengangkatan sedimen lumpur pada sungai bisa mengatasi banjir. 

‘’Pengerukan lumpur adalah kegiatan rutin yang memang dilakukan dari masa pemerintahan sebelumnya,’’ ungkap Yudhis. 

Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna mengatakan, belum ada perubahan dari sarana dan prasarana di Jakarta, termasuk sungai, sistem drainase, dan pompa milik DKI. 

Padahal ketiga elemen tersebut penting untuk mencegah terjadinya banjir serta mengurangi dampaknya. 

‘’Sistem drainase saat ini sangat buruk. Untuk itu, perbaiki sistem drainase. Kemudian upaya (lakukan) pengerukan dan menormalkan sungai-sungai,” sarannya. 

Baca juga : Program Restrukturisasi Ringankan Beban Rakyat

Dia juga memberikan masukan agar di kawasan Jakarta Selatan membuka daerah-daerah resapan sungai. Tujuannya agar ketika hujan besar, air tidak sepenuhnya mengalir ke sungai, sehingga genangan bisa berkurang. 

Sementara Halimi Abdi, warga Jakarta Pusat mengusulkan, agar proyek pembangunan turap di Kali Sentiong dihentikan saja jika mangkrak. Sebab, jika tidak diselesaikan, proyek itu malah membuat banjir. 

‘’Segera dikeruk saja seperti semula. Supaya menampung air yang banyak saat hujan deras,’’ saran warga Johar Baru ini. 

Targetnya Kurangi Banjir

Penanganan banjir di Jakarta bukan soal air dialirkan ke laut atau diserap tanah. Tapi bagaimana cara menanggulanginya. 

Baca juga : Pertamina Sosialisasikan Penggunaan Bahan Bakar Yang Lebih Baik, Untuk Udara Yang Lebih Bersih

“Target kita kurangi banjir. Mulai pengerukan untuk tambah kapasitas air. Optimalisasi pompa-pompa segala macam,” ujar Kepala Dinas Sumber Dinas Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini, kemarin. 

Juaini menyebutkan, bisa saja air terserap ke tanah dengan metode sumur resapan. Namun ada juga yang ditampung ke waduk-waduk agar aliran air ke laut tidak begitu banyak. 

“Kalau ada turun dari hulu, banjir kiriman, kita tampung di waduk. Bukan masalah itunya, mau lari ke ini, ini. Yang penting penanggulangannya,” ujar Juaini. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan, jika air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah, kecil kemungkinan terjadi banjir. 

“Tanah kita tak lagi terbuka menangkap air hujan. Tanah kita tertutup oleh aspal, bangunan rumah, dan gedung, sehingga air yang diturunkan dari langit tak masuk ke bumi kita,’’ ungkapnya. [MRA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.