Dark/Light Mode

Antisipasi Banjir Di Jakarta

Pemprov Siapkan 30 Tenda Pengungsi Dan 6 Dapur Umum

Kamis, 19 November 2020 05:53 WIB
Ilustrasi para pengungsi korban banjir di Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jumat (3/1). (Foto : Sophan Wahyudi/Rakyat Merdeka)
Ilustrasi para pengungsi korban banjir di Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jumat (3/1). (Foto : Sophan Wahyudi/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Terdampak La Nina

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta memprediksi ibukota menjadi salah satu wilayah yang terdampak akan adanya anomali iklim La Nina. Yakni, akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat daripada tahun- tahun sebelumnya.

“Kita minta masyarakat membantu menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan selokan, got, di lingkungan rumah masing-masing,’’ harap Riza.

Baca juga : PAN Beri Panggung Politik Buat Kaum Muda

Pihaknya berupaya menambah volume tampungan air di kali, embung dan waduk yang ada di DKI Jakarta. Tak hanya memastikan volume penampungan air berjalan optimal, Riza berharap, program yang Gerebek Lumpur hendaknya dapat memastikan pencegahan banjir di Jakarta.

“Kita juga melakukan optimalisasi pompa air untuk bisa dipastikan berjalan dengan baik, tidak hanya di musim hujan tapi juga di beberapa hari belakangan ini saat cuaca cerah,” paparnya.

Selain itu, pihaknya membuat sodetan dan mendorong agar ada biopori di lingkungan rumah. “Prinsipnya semua upaya kita lakukan, di samping juga upaya penanggulangan banjir juga kita tingkatkan,” ujarnya.

Baca juga : Bos BRI Siapkan Bantalan

Benahi Infrastruktur Ketua Pansus Banjir Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani mengapresiasi program Gerebek Lumpur. Tetapi, menurutnya, program itu bukan solusi. “Infrastruktur di DKI harus dibenahi, nggak cukup dengan Gerebek Lumpur,” tegasnya.

Menurut Zita, beberapa infrastruktur yang perlu disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta, seperti pelebaran kali, waduk, drainase, rumah pompa, dan lain-lain. Dengan adanya anomali cuaca, lanjutnya, dampak banjir di Jakarta bakal lebih parah.

Kalau curah hujan sama seperti awal tahun lalu, banjir dua minggu lamanya. Tapi prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan lebih parah. ‘’Dengan infrastruktur yang ada, kalau curah hujan lebih besar dari awal 2020, ya sudah, pasti banjir lebih besar,” prediksinya. [RMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.