Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Yang Sudah Ada Aja Nggak Kepake Maksimal
Bikin Jalur Sepeda Bukan Buat Pajangan Di Medsos
Senin, 8 Februari 2021 06:05 WIB
Sebelumnya
Kampanye penggunaan sepeda sebagai angkutan alternatif, lanjut Nirwono, masih amat kurang. Dia menilai, Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak punya konsep Kota Ramah Sepeda. Buktinya, jalur sepeda di Jakarta hanya dipakai dan ramah dilalui saat hari libur atau akhir pekan saja.
“Pejabat di lingkungan Pemprov DKI nggak ada yang kasih contoh,” sindirnya.
Nirwono mengingatkan Anies agar bijak memakai anggaran. Pembangunan jalur sepeda saat ini bukan kebutuhan mendesak. Apalagi, Anies sudah mengimbau warganya agar berdiam diri di rumah di masa pandemi Covid-19.
Baca juga : Serahkan Surat-Surat Kepercayaan, Dubes Kama Targetkan Peningkatan Perdagangan RI-Swedia
Di tengah pandemi dan keuangan sangat terbatas, sebaiknya dana baik Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Corporate Social Responsibility (CSR), atau pun kompensasi Koefisien Luasan Bangunan (KLB), harus diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.
“Bikin jalur sepeda, tapi tak ada yang melintas. Tujuannya kan dipakai warga, bukan untuk dipajang di media sosial. Lebih baik evaluasi yang ada agar anggaran tak terbuang percuma,” sarannya.
Tidak Ideal
Baca juga : Gunung Merapi Naik Status, Pertamina Siagakan Operasional Dan Saluran Bantuan Gas
Sebelumnya, Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) mememasukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai 21 Heroes 2021. Lembaga nirlaba asal Jerman ini menilai, Anies berhasil membangun 63 kilometer jalur sepeda di Ibu Kota.
Sejumlah komunitas pegowes heran dengan klaim ini. Aktivis Bike to Work Indonesia Fahmi Saimima menyebut, jalur sepeda yang ada tidak maksimal. Tidak ideal. Bahkan bisa disebut hanya jalan biasa yang dicat.
Sebab, di lapangan, jalur yang dicat ini masih dilalui kendaraan lain dan beralih fungsi menjadi parkir liar.
Baca juga : Alasan Fahri, Semua Dikendalikan Parpol
Kata dia, jalur sepeda yang ideal harusnya terpisah dari lajur kendaraan. Di pisah dengan separator yang tinggi, bukan hanya memakai traffic cone atau kerucut diberi tali.
Sejumlah fasilitas penunjang pesepeda di Ibu Kota, seperti pop-up bike dan bike lounge atau pit stop untuk sepeda, juga masih minim.
Yang paling penting berikutnya, tambah dia, adalah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan gedung dan fasilitas umum di Ibu Kota menyediakan parkir sepeda. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya