Dark/Light Mode

Gunung Merapi 4 Kali "Batuk", BPPTKG Imbau Warga Waspada

Rabu, 10 April 2019 09:53 WIB
Gunung Berapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah. (Foto : istimewa)
Gunung Berapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gunung Merapi kembali mengalami guguran lava.  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat guguran terjadi empat kali gempa guguran selama enam jam pengamatan mulai 00.00 WIB sampai 06.00 WIB pada Rabu (10/4). 

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam menyebutkan empat gempa guguran selama periode tersebut amplitudonya 2-9 mm dengan durasi 11-49 detik. Selain gempa guguran, BPPTKG juga mencatat satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 6 mm yang berlangsung selama 11 detik.

Baca juga : Gubernur Anies Serahkan Santunan Dari BPJS TK Untuk Keluarga Naufal Rosyid

"Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah Merapi bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah. Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah timur, selatan, dan barat daya," jelas Hanik dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (10/4).

Suhu udaranya 15-21 derajat Celsius dan kelembaban udaranya 66-85 persen dan tekanan udara 627.7-708.7 mmHg. Pada periode pengamatan selama enam jam itu, BPPTKG juga tidak mengamati adanya guguran lava.

Baca juga : Gunung Merapi Keluarkan 5 Guguran Lava Pijar

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

Dijelaskan Hanik, BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Baca juga : Status Gunung Anak Krakatau Turun Dari Siaga Jadi Waspada

"Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau memantau media sosial BPPTKG." [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.