Dark/Light Mode

Yuk Kenali Detak Jantung Kita

Pesepeda Jalur Road Bike Casablanca Meninggal, Diduga Serangan Jantung

Minggu, 23 Mei 2021 17:58 WIB
Pesepeda melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang saat uji coba jalur sepeda balap atau Road Bike, Jakarta, Minggu (23/5/2021). (Dwi Pambudo/RM.id)
Pesepeda melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang saat uji coba jalur sepeda balap atau Road Bike, Jakarta, Minggu (23/5/2021). (Dwi Pambudo/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membenarkan seorang pesepeda meninggal dunia saat mengikuti uji coba jalur sepeda "road bike" di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang yang melintasi Jalan KH Mas Mansyur hingga Jalan Raya Casablanca, Minggu (23/5/2021)

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DKI Jakarta, Rudy Saptari mengatakan korban bernama John (62) meninggal dunia diduga karena serangan jantung. Hal itu diketahui berdasarkan penuturan keluarga korban yang menyebutkan John sudah pernah dipasang ring sekitar 15 tahun lalu.

Kelelahan juga menjadi pemicu kematian korban. "Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari garminnya, yang di pencetan sepeda itu, detak jantung almarhum tinggi, 180. Jadi diduga serangan jantung. Keluarganya juga mengaminkan korban punya riwayat jantung," kata Rudi di Jakarta, Minggu (23/5/2021).
 

 
Aksi salah satu pesepeda saat melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang saat uji coba jalur sepeda balap atau Road Bike, Jakarta, Minggu (23/5/2021). (Foto Dwi Pambudo/RM.id)

Baca juga : Menteri Bintang Minta Pemda Kawal Dana Perlindungan Perempuan Dan Anak

Ada pun kejadian berawal saat korban ditemukan pertama kali oleh pesepeda lain yang sedang melintas. Kemudian, pesepeda melaporkan kepada pihak Dishub bahwa korban dalam keadaan duduk dan terlihat pingsan.

Ambulans pun meluncur ke lokasi di tempat John bersandar di pembatas Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca. Petugas medis langsung membawa John ke RSUD Tarakan menggunakan mobil ambulans milik AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Namun demikian, tidak diketahui secara pasti John meninggal dalam perjalanan atau setelah tiba di rumah sakit. Seperti diketahui, Pemprov DKI melaksanakan uji coba jalur sepeda "road bike" di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang pada Minggu pukul 05.00 sampai 08.00 WIB.

Kenali Detak Jantung

Baca juga : Menterinya Jokowi Satu Suara Sama PDI Perjuangan

Dilansir website kesehatan alodokter.com, pada saat berolahraga, sebaiknya kita tetap memerhatikan detak jantung. Ada panduan mengenai detak jantung berdasarkan usia. Batas atas digunakan untuk target detak jantung untuk setiap aktivitas atau olahraga dengan intensitas tinggi. Sedangkan batas bawah adalah target detak jantung untuk setiap olahraga atau aktivitas dengan intensitas sedang.

Berikut penjelasannya:

Usia 40 – 45 tahun: 85 hingga 150 detak per menit

Usia 50 – 55 tahun: 80 hingga 145 detak per menit

Baca juga : Kemenag Bantu Pesantren Terdampak Banjir Di Subang Indramayu

Usia 60 – 65 tahun: 75 hingga 135 detak per menit

Usia 70 tahun: 75 hingga 130 detak per menit. 

Selain panduan di atas, Anda juga bisa memperkirakan batas maksimal detak jantung Anda saat olahraga dengan cara sebagai berikut: 220 – (usia Anda) = perkiraan batas maksimal detak jantung saat olahraga. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.