Dark/Light Mode

Doa Dan Dzikir Bersama PKS DKI

Anies: Pandemi Mengingatkan Betapa Lemahnya Mahluk Di Hadapan Tuhan

Minggu, 4 Juli 2021 17:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat webinar DPW PKS DKI Jakarta bertajuk Zikir, Doa dan Muhasabah untuk Jakarta Sehat, Minggu (4/7). (Foto: Ist)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat webinar DPW PKS DKI Jakarta bertajuk Zikir, Doa dan Muhasabah untuk Jakarta Sehat, Minggu (4/7). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain usaha lahir, dalam menghadapi pandemi Covid-19, diperlukan pula ikhtiar batin dengan memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, pandemi Corona saat ini mengingatkan betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Tuhan.

Hal tersebut diungkapkan Anies dalam webinar DPW PKS DKI Jakarta bertajuk Zikir, Doa dan Muhasabah untuk Jakarta Sehat, Minggu (4/7).

Anies mengatakan, sejak pandemi melanda, seluruh sendi kehidupan manusia berubah total. Mobilitas penduduk mendadak berhenti. Tak hanya di Ibu Kota Jakarta. Ini terjadi di semua tempat.

Baca juga : Luhut Akui Tol Laut Banyak Kekurangan

"Oleh karenanya, seakan diingatkan bahwa kita adalah makhluk kecil, lemah. Saat berhadapan dengan virus ini saja kita memalami interupsi yang luar biasa. Ini merupakan pengingat kepada kita, betapa lemahnya kita sebagai makhluk saat dihadapkan dengan makhluk lain yang supermikro, tetapi memiliki efek luar biasa pada kegiatan keseharian umat manusia di seluruh dunia," ungkap Anies dalam sambutannya.

Dalam satu setengah tahun ini, lanjut Anies, kehidupan manusia berubah drastis. Aktivitas manusia mendadak amat terbatas.

Anies lantas membacakan puisi karya KH Mustofa Bisri atau yang karib disapa dengan Gus Mus. "Saya jadi teringat oleh sebuah puisi dari KH Mustifa Bisri Gus Mus kalau boleh saya baca sedikit, sebagian dari puisinya," kata Anies.

Baca juga : Mantan Bupati Talaud Sering Ngamuk-ngamuk Di Tahanan

Sepakat atau tidak pandemi telah mengubah keadaan. Makkah jadi sepi, Madinah sunyi, Ka'bah yang mulia dipagari, banyak masjid yang ditutup untuk salat Jumat dan untuk salat fardu. Umrah ditiadakan, haji untuk kalangan terbatas dan jumlah yang juga dibatasi. Jabatan tangan setelah salat diganti dengan isyarat atau tangan yang mengepal.

"Ketika Corona datang dia membawa pesan tidak tertulis seolah ritual itu rapuh di tengah masyarakat, orang berlari mencari perlindungan, meminta pertolongan kepada yang Maha Kuasa dialah Allah SWT. Orang mencari yang Maha Penolong itu bukan di Masjid, bukan di Ka'bah, mimbar khutbah Jumat atau di panggilan azan, tetapi dalam keterisolasian kita, dalam nisan yang terbungkam, dalam hakekat, yang tersembunyi di balik semua ini," tutur Anies membacakan puisi karya Gus Mus dengan suara bergetar.

Dalam doa dan dzikir kali ini, Anies bersama dengan alim ulama turut mendoakan Jakarta dan Indonesia. Yang paling penting, Anies dan seluruh peserta doa dan dzikir ini mengharap kepada illahi agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

Baca juga : Menko Polhukam Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama

"Sekurang-kurangnya, sebagi umat Islam, 17 kali sehari minimal mengatakan iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Hari ini, kita mohonkan pertolongan itu. Kita berkumpul meminta selamatkan umat, selamatkan orang di Jakarta, di Indonesia, angkatlah bencana ini, angkatlah wabah ini," doanya.

"Kembalikan ke kehidupan keseharian di mana interaksi antar keluarga, masyarakat dan tetangga, berjalan dengan baik. Insya Allah ikhtiar ini akan dimudahkan untuk ketemu kepada solusi, mohon dukungannya," harap Anies. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.