Dark/Light Mode

Umumkan Corona Jakarta

Anies Berbinar-binar

Minggu, 15 Agustus 2021 07:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan situasi pandemi di Jakarta yang disiarkan secara daring, Sabtu (14/8/2021). (Foto: YouTube Pemprov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan situasi pandemi di Jakarta yang disiarkan secara daring, Sabtu (14/8/2021). (Foto: YouTube Pemprov DKI Jakarta)

 Sebelumnya 
Meskipun Jakarta mulai siuman dan zona hijau makin meluas, Anies memastikan, Pemprov DKI tidak akan lengah. Pengawasan terhadap pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 tetap ditingkatkan. Dia beralasan, aturan relaksasi itu sudah diatur secara terintegrasi melalui sistem pelevelan.

“Itu kan ada kriterianya dan kriterianya bisa dibaca oleh siapa saja,” imbuh pria kelahiran Yogyakarta itu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria juga menyampaikan kabar yang sama. Kata Riza, saat ini Jakarta sudah keluar dari zona merah. Rukun Tetangga (RT) yang berada di zona merah hanya ada tujuh. “Kemudian zona oranye ada 349 RT, dan 24.011 RT yang sudah hijau. Jadi, kami mulai masuk zona hijau,” jelas Ariza, sapaan Ahmad Riza Patria.

Baca juga : KAI Sambut Baik Kehadiran Kereta Bandara Yogyakarta International Airport

Penurunan berangsur ini, kata dia, tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Mulai dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, jajaran Forkopimda, komunitas dan dunia usaha, serta dukungan dari seluruh masyarakat dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Mudah-mudahan kami bisa bersama-sama meningkatkan terus kondisi baik ini,” imbuh politisi partai Gerindra itu.

Sebelumnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Jumat 13 Agustus, DKI mencatat 1.210 kasus sehingga totalnya menjadi 837.897. Kasus harian di Jakarta lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Barat (2.968 orang), Jawa Tengah (4.223 kasus) dan Jawa Timur (4.178 kasus)

Bukan hanya itu, kasus kesembuhan di DKI juga lebih tinggi dibandingkan kasus harian, yakni 1.570 kasus sehingga totalnya menjadi 815.440. Namun DKI juga mencatat 68 kasus kematian sehingga total menjadi 13.004 kasus. Dengan dinamika data tersebut, maka kasus aktif di DKI Jakarta kembali turun menjadi 9.453. Ini merupakan kasus aktif terendah sejak 22 Mei 2021.

Baca juga : KAI Dukung Penuh Kehadiran KA Bandara Yogyakarta Internasional Airport

Sehari sebelumnya, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan keberhasilan Anies menekan laju penularan. Dia menyebut DKI berhasil menurunkan kasus aktif hingga 90,18 persen dalam kurun waktu tiga pekan terakhir. Padahal, sebelumnya kasus aktif di DKI meningkat 10 kali lipat hingga mencapai puncaknya pada 16 Juli 2021.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengapresiasi kinerja Anies cs. Kata dia, Jakarta memang paling konsisten mengendalikan pandemi, terutama perihal 3T: Testing, tracing dan treatment.

“Anies pantas memetik buah kesuksesannya sekarang. Daerah lain bisa mencontoh apa yang dilakukan Anies,” tukas Dicky saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : BMKG: Usai Diguyur Hujan, Pagi Ini Jakarta Cerah Berawan

Menurutnya, apa yang dikerjakan DKI Jakarta, itu selaras dengan pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Namun Anies juga harus paham, Jakarta masih di level komunikasi transmisi, terpengaruh dari daerah sekitarnya bahkan dari warga negara asing. Karena kota metropolitan. Ini patut diawasi,” pungkas dia, mengingatkan. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.