Dark/Light Mode

Harga Cabe Rawit di Gorontalo Berangsur Normal

Jumat, 10 Mei 2019 14:37 WIB
Pedagang cabe di Pasar Kamis, Bone Bolango, Gorontalo (Foto: Humas Kementan)
Pedagang cabe di Pasar Kamis, Bone Bolango, Gorontalo (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga cabe rawit di Gorontalo pada tiga hari awal Puasa merupakan fenomena sesaat. Dilaporkan sebelumnya, harga cebe di sana pernah menyentuh Rp 120 ribu per kilogram. Kini, harganya mulai turun. Dari hasil pantauan tim stabilisasi harga Ditjen Hortikultura bersama Dinas Pertanian Gorontalo di beberapa pasar harga cabe mulai turun di kisaran Rp 70-80 ribu per kilogram.

“Harga tembus Rp 120 ribu per kilogram sama sekali bukan karena tidak ada barang. Tapi karena buruh petik sesang libur untuk fokus melaksanakan ibadah puasa di tiga sampai empat hari awal Ramadan. Setelah itu, aktivitas seperti biasa. Jadi, murni fenomena sesaat saja,” ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan Moh Ismail Wahab, di Jakarta, Jumat (10/5).

Ismail menyampaikan, produksi cabe rawit merah pada Mei 2019 mencapai 96 ribu ton. Sedangkan kebutuhannya hanya 62 ribu ton. Dengan demikian, terjadi surplus sebesar 34 ribu ton. 

Baca juga : Harga Cabe Rawit di Gorontalo Sudah Turun Hingga 60 Persen

"Karena itu, Pemerintah menjamin pasokan dan harga cabe rawit secara nasional aman dan stabil. Pemerintah pusat dan daerah berupaya menjaga pasokan dan harga dengan mematuhi pelaksanaan pengaturan pola tanam antar waktu antar wilayah yang sudah kita atur secara nasional," terangnya.

Plh Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Gorontalo Momy Igirisa menyampaikan bahwa pasokan cabe rawit di wilayahnya aman. "Produksi cabe rawit merah pada Mei 2019 sebesar 872 ton sedangkan kebutuhannya sebesar 285 ton. Sehingga terjadi surplus sebesar 587 ton, yang otomatis harga dan pasokan aman," jelas Momy.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Kasie Ketersediaan Bidang ketersediaan Dinas Pangan Gorontalo Hengki Habi bahwa harga cabe rawit merah mulai turun. "Buktinya harga yang semula di tiga hari awal puasa saat ini mulai turun di pasaran dengan kisaran Rp 70-80 ribu per kilogram. Kenaikan di tiga hari awal puasa hanya dikarenakan buruh petik lebih fokus untuk melaksanakan ibadah puasa setelah itu lambat laun kembali turun dan normal," jelas Hengki. 

Baca juga : Misi Sapu Bersih Macan Kemayoran

Salah satu pedagang besar di pasar sentral, Romi menyakinkan bahwa harga dan pasokan cabe rawit dalam beberapa hari ke depan akan kembali normal. "Hari ini saja sudah turun di kisaran Rp 70-80 ribu per kilogram. Semula, awal Puasa tembus Rp 120 ribu per kilogram," ucapnya.

Hal ini, lanjut Romi, karena kebiasaan tiga sampai empat hari awal Ramadan petani libur petik dan lebih fokus melaksanakan ibadah puasa. Setelah itu akan kembali beraktivitas. Harga normal cabe rawit di pasaran Gorontalo berkisar Rp 40-50 ribu per kilogram. 

Yanto, salah satu pedagang besar antar provinsi, menyampaikan bahwa stok cabe rawit di Gorontalo masih aman. Buktinya, setiap hari dia bisa mensuplai antara 5-6 ton per hari dengan tujuan Manado yang berasal dari pedagang lokal Gorontalo 2 ton, Parigi Moutong Sulteng 1,5 ton dan Maros Sulsel 1 ton. 

Baca juga : Dubes Tantowi Gemar Kongkow Bareng WNI

"Harga cabe paling tinggi, jenis cabai rawit varietas Malita FM sebesar Rp 80 ribu per kg, sedangkan cabai rawit dari luar lebih murah sekitar Rp 60 ribu per kg," ujar Yanto. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.