Dark/Light Mode

Survei Jakarta Research Center (JRC)

Didukung Mayoritas Publik DKI, Interpelasi Bakal Terealisasi

Sabtu, 18 September 2021 15:09 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan CEO Formula E Alejandro Agag di New York. (Foto: Instagram @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan CEO Formula E Alejandro Agag di New York. (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pro dan kontra terus membayangi rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar balap mobil listrik Formula E. Yang terbaru, sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta menggulirkan rencana interpelasi untuk meminta keterangan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Di luar parlemen, gelombang unjuk rasa masyarakat tak terbendung untuk menuntut dibatalkannya gelaran Formula E. Mereka menyuarakan kekecewaan karena Pemprov DKI dinilai lebih mementingkan Formula E di tengah kondisi sulit yang dirasakan warga ibu kota akibat pandemi Covid-19.

Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan kuatnya dukungan publik terhadap usulan interpelasi soal Formula E. Mayoritas publik setuju dilakukan interpelasi, yakni mencapai 70,8 persen.

Baca juga : Biden Hidupkan Proyek Ibu Kota Negara Baru

"Dengan kuatnya dukungan dari mayoritas publik DKI Jakarta, sangat mungkin penggunaan hak interpelasi terkait program Formula E akan terealisasi," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta pada Sabtu (18/9).

Sejauh ini, usulan interpelasi datang dari dua fraksi di Kebon Sirih, yaitu PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kedua partai politik tersebut tengah menggalang dukungan dari partai-partai lain untuk meloloskan di tingkat paripurna DPRD DKI Jakarta.

Menghadapi desakan interpelasi, Anies mengumpulkan pimpinan partai-partai selain PDIP dan PSI di rumah dinas gubernur. Anies bahkan berdalih bahwa interpelasi bukan hal yang penting, dan lebih memilih fokus menangani pandemi demi keselamatan warga.

Baca juga : Mantap! Desa Terpencil Di Papua, Mayoritas Pakai Tenaga Surya

Di sisi lain, Anies menjadikan Formula E sebagai program prioritas yang harus terselenggara pada Juni 2022, atau beberapa bulan sebelum masa jabatannya berakhir. Sejauh ini belum ada kepastian apakah tidak akan ada lagi penundaan.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta mempunyai kewajiban membayar commitment fee tahunan yang totalnya mencapai Rp 2,3 triliun. Melalui forum interpelasi, diharapkan Anies dapat menjelaskan penggunaan anggaran yang berasal dari APBD DKI Jakarta.

Formula E semula diperkirakan bisa mendatangkan pendapatan dengan kunjungan wisatawan ke Jakarta. Selain itu Formula E bisa menjadi media kampanye agar masyarakat beralih menggunakan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. Akibat pandemi, target program Formula E sudah tidak lagi sesuai rencana awal tersebut.

Baca juga : 1 Juli, Indonesia Bakal Terima 1 Juta Vaksin Covid Dari Jepang

"Publik yang menolak interpelasi hanya sebesar 24,6 persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak jawab 2,8 persen," pungkas Alfian.

Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 7-14 September 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.