Dark/Light Mode

Akademisi UI: Tingginya Kebutuhan Green Jobs Harus Diimbangi Green Skills

Minggu, 16 Juli 2023 18:02 WIB
Head of Research  Studies Tax Centre, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia UI, Liliek Sofitri dalam acara Career Talk 2023 SRE UI, Sabtu (15/7). (Foto: tangkapan layar)
Head of Research Studies Tax Centre, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia UI, Liliek Sofitri dalam acara Career Talk 2023 SRE UI, Sabtu (15/7). (Foto: tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Transisi energi dan meningkatnya aktivitas ekonomi rendah karbon, sebagai bagian dari upaya menangkal perubahan iklim secara dramatis, telah mengakibatkan perubahan struktural lintas sektor dan pekerjaan.

Head of Research & Studies Tax Centre, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI), Liliek Sofitri menjelaskan, pergeseran ini memunculkan tren pekerjaan green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan.

“Pekerjaan yang sudah ada, dihijaukan dengan keahlian baru, atau bahkan kualifikasi baru. Kebutuhan green jobs ini, harus diselaraskan dengan green skills,” kata Liliek dalam acara Career Talk 2023, yang digelar Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Indonesia (UI) secara virtual, Sabtu (15/7).

Baca juga : Muktamar Ke-32 PII, Menko PMK: Semangat Keislaman dan Nasionalisme Harus Dibarengi Soft Skill

Liliek menyebut, green skills yang diperlukan dalam green jobs meliputi tiga hal. Pertama, technical skills yang mencakup professional skills, tergantung sektor dan jenis pekerjaannya.

Kedua, transversal skills yang mencakup professional skills, tetapi lintas sektor.

Ketiga, citizenship skills yang mencakup seluruh warga negara, berkaitan dengan kesadaran dan perilaku yang memperhatikan lingkungan. 

Baca juga : Survei LSI: Tingkat Kepuasan Terhadap Jokowi Tembus 82 Persen, Ungguli PM India

Sementara Pusat Pengembangan Pelatihan Kejuruan Eropa (CEDEFOP) mendefinisikan green skills sebagai pengetahuan, kemampuan, nilai, dan sikap yang diperlukan untuk mengembangkan dan mendukung terciptanya masyarakat yang berkelanjutan, serta mampu mengefisiensikan penggunaan sumber daya.

Green skills ini tak hanya mengandalkan kecerdasan semata. Value dan attitude, juga dibutuhkan. Agar tak menimbulkkan moral hazard di kemudian hari,” tegas Liliek.

Dalam hal ini, Liliek menilai, dunia pendidikan punya peran penting untuk menyiapkan lulusan yang memenuhi kualifikasi baru tersebut. Supaya tidak ada kesenjangan dengan kebutuhan industri. Agar lapangan green jobs di Indonesia tidak didominasi ekspatriat.

Baca juga : Sea Indonesia 2023, Ajang Pengusaha Kemaritiman Jalin Investasi Dan Bisnis

“Ini tentu harus kita antisipasi. Apalagi, kita sedang bersiap menuju Indonesia Emas pada tahun 2045,” tandasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.