Dark/Light Mode

Hima Persis Gelar Puncak Refleksi 28 Tahun

Kamis, 4 April 2024 15:46 WIB
Puncak acara Refleksi 28 tahun berdirinya Hima Persis. (Foto: Dok. Hima Persis)
Puncak acara Refleksi 28 tahun berdirinya Hima Persis. (Foto: Dok. Hima Persis)

RM.id  Rakyat Merdeka - Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) menggelar acara Refleksi 28 Tahun berdirinya Hima Persis. Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum PP Persis Ustaz Dr. Jeje Zaenudin, Ketua Umum Hima Persis Ilham Nurhidayatullah, pengurus pusat, pengurus wilayah, dan pengurus daerah Hima Persis se-Indonesia, serta para mantan Ketua Umum Hima Persis, di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, Rabu (3/4).

Dalam sambutannya, Ilham mengatakan, momentum refleksi 28 tahun berdirinya Hima Persis perlu untuk dijadikan sebuah perhatian, mengingat pergerakannya telah melalui pasang surut selama 28 tahun. "Konsep refleksi atau muhasabah bukanlah hal baru bagi kita sebagai umat Islam," ucapnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Kamis (4/4).

Ilham menjelaskan, konsep muhasabah telah tercatat di dalam Al-Qur’an Surat Al-Hasyr ayat 18-19. Bunyinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk esok (hari akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik”.

Baca juga : Nova Arianto Puas Dengan Seleksi Pemain Timnas U-16

Menurutnya, di usia ke-28 tahun, Hima Persis memasuki masa kedewasaan, masa yang akrab dengan dinamika perjuangan, masa yang telah merasakan asam garam kehidupan, sekaligus masa dengan semangat yang penuh, dengan daya kreatif dan inovatif yang tinggi. “Dan diharapkan dapat memberikan banyak karya cipta, karya monumental, yang baik dan berguna untuk kemajuan agama dan bangsa,” harapnya.

Ilham menilai, usia Hima Persis saat ini sama halnya dengan Usia Generasi Milenial dan Generasi Z, yang identik dengan kebaruan, kecanggihan, keterbukaan dan kreativitas. Gerak organisasi harus senantiasa adaptif, selaras dan seirama dengan spirit perkembangan dan kemajuan zaman.

“Di era yang serba terkoneksi, terhubung, dan semakin praktis ini, Hima Persis harus terus membangun gerakannya secara inklusif dan kolaboratif,” ujar dia.

Baca juga : Ramadan, Hotel Indonesia Natour Gelar Santunan Yatim Piatu

Hima Persis siap secara bersama-sama dengan komponen otonom dan komponen bangsa lainnya untuk terlibat aktif menyiapkan generasi Emas Indonesia. Ia menekankan, Hima Persis sebagai generasi yang diharapkan bisa memberikan sumbangsih terbaiknya, lewat pikiran-pikiran cemerlangnya, karya-karya hebatnya yang menjadi karya nyata mewujudkan masa dengan yang lebih baik.

Dia melanjutkan, dalam menghadapi masa depan yang penuh kemajuan, jangan melupakan nilai-nilai luhur bangsa yang ramah, santun, penuh welas asih dan saling menolong. Begitu pun nilai-nilai yang dihadirkan dalam Islam, seperti tasamuh (toleransi), ta'awun (saling menolong), tawasuth (tengah-tengah), dan tawadhu. Peradaban yang penuh kemajuan harus dibarengi dengan peradaban yang penuh keluhuran. "Perlu kiranya kader-kader merenungi kembali bahwa di dalam Qaidah Asasi dan Qaidah Dakhili," ucapnya.

“Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam memiliki tujuan untuk terbentuknya insan ulul albaab, yang berakhlak mulia, guna memperjuangkan nilai-nilai Al-Qur'an dan As-Sunnah, dalam kehidupan keumatan dan kebangsaan, sesuai dengan tujuan jam'iyyah Persatuan Islam. Berupaya membangun peradaban ulul albab, dengan senantiasa mencetak kader-kader keumatan yang berkarakter ulama yang negarawan, dan negarawan yang ulama, sebagai agen perubahan yang secara aktif melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi munkar di masyarakat,” paparnya.

Baca juga : Laga Persahabatan: Timnas Jerman Menang, Ronaldo Cs Tumbang

Menjadi kader ulul albab, kata Ilham, yakni senantiasa memadukan antara pikir dan dzikir. “Senantiasa karena-Nya dan untuk-Nya kita berbuat segala kebaikan, dan semata-mata hanya kepada-Nya wal awalu wal akhiru, tempat memulai dan kembali. Peradaban yang dibangun oleh kader ulul albab yakni peradaban yang luhur yang mengoptimalkan daya cipta manusia namun tetap saling memanusiakan dan penuh penghambaan kepada-Nya,” tutupnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan acara special teater kebangsaan Natsir dan Soekarno, santunan anak yatim dan buka puasa bersama.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.