Dark/Light Mode

Anggota TNI Tewas Didor Teroris Papua

Andika, Tunjukkan Keperkasaannya!!!

Senin, 22 November 2021 07:40 WIB
Jenazah Sertu Ari Baskoro korban keganasan KKB di distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo di evakuasi ke Jayapura, Papua, Minggu (21/11/2021). (Foto: Istimewa)
Jenazah Sertu Ari Baskoro korban keganasan KKB di distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo di evakuasi ke Jayapura, Papua, Minggu (21/11/2021). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1725 Yahukimo, Letkol Infanteri Christian Irreuw, mengatakan pelaku penyerangan adalah kelompok pimpinan Tendius Gwijangge. Irreuw juga menyebut, sudah ada informasi KST akan melakukan penyerangan terhadap Kodim dan pos-pos TNI. Karenanya, ia memerintahkan kepada personel agar bersiaga dan meningkatkan patroli.

"Aksi itu diduga dilakukan jelang 1 Desember 2021 yang dijadikan sebagai ulang tahun Papua Merdeka," tutur Irreuw.

Baca juga : Pak Jokowi, Andika Kapan Dilantiknya..?

Dia menduga, kelompok teroris mendapat pasokan amunisi dan senjata api (senpi) dari Papua Nugini. Senjata dibeli dari hasil menjual emas hasil pendulangan. Di Kabupaten Yahukimo, memang ada beberapa lokasi pendulangan emas. "Anggota saat ini bersiaga guna mengantisipasi terjadinya serangan-serangan di pos-pos," ucapnya.

Melihat peristiwa ini, pengamat militer dan pertahanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa segera menerapkan visi misinya menyelesaikan masalah Papua dengan memperkuat 'soft power'.

Baca juga : Ada Teroris Papua Tobat Karena PON

“Yaitu melalui penguatan kapasitas intelijen dalam memberi asupan data dan informasi yang bisa mendukung strategi komprehensif Pemerintah, melakukan pembinaan teritorial yang selaras dengan agenda-agenda lintas sektor termasuk melakukan komunikasi sosial melalui produksi dan penyebarluasan propaganda positif yang kuat,” ujarnya, tadi malam.

Dia menyadari, untuk menyelesaikan masalah Papua, tidak bisa hanya dilakukan TNI saja. Perlu bantuan pihak-pihak lain. "Masalah ini harus diselesaikan dengan cara-cara yang komprehensif, lintas sektor dan tidak lagi mengutamakan pendekatan keras," terangnya.

Baca juga : Airlangga Susun Pengaturan Superbike Mandalika, Berikut Rinciannya

Dia melanjutkan, propaganda positif yang kuat adalah propaganda yang paling mendekati realita sosial. Artinya, diharapkan ada peningkatan integritas, kesadaran, dan kepatuhan hukum, sehingga tidak ada lagi masalah-masalah kekerasan yang tidak patut, jual beli senjata dan amunisi, serta hal-hal lain yang kontraproduktif dan negatif bagi penyelesaian masalah Papua. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.