Dark/Light Mode

Milenial Ogah Dinasti Politik, Pilihannya Ganjar Dan Erick

Minggu, 19 Desember 2021 16:11 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Ist)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah relawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mulai bermunculan. Kebanyakan mereka dari kalangan muda alias milenial. Ada dua sosok yang kerap didukung kelompok generasi z ini. Yakni Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.

Terbaru, Erick dapat dukungan dari Relawan ET 2024 dan Relawan Bergerak Serentak. Keduanya isinya para milenial yang mendambakan pemimpin muda yang paham kebutuhan mereka.

Menanggapi banyaknya relawan dari milenial ini, Wasisto Raharjo Jati, Peneliti Pusat Penelitian Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan, capres dan cawapres pada Pilpres 2024 akan didominasi kandidat muda yang saat ini duduk di jabatan publik.

Fenomena ini dinilainya wajar. Sebab publik, terutama pemilih muda ingin melihat transisi kepemimpinan nasional yang tidak lagi ada keterikatan dengan masa lalu. Mereka mendambakan figur baru dan muda yang dapat melakukan estafet kepemimpinan nasional.

Baca juga : PKB: Presidential Threshold Diturunkan, Politik Identitas Bisa Dicegah

Calon pemilih pemula tak lagi memilih berdasarkan sosok kharismatik seperti Pemilu sebelumnya. Para pemilih pemula yang sudah tidak lagi terikat ideologi masa lalu kini mendominasi. Ini tercermin dalam survei yang selalu memunculkan nama pemimpin muda dan nama baru.

"Sekarang pemilih sudah sangat pintar. Saat ini yang dibutuhkan bukan lagi sekadar slogan. Mereka melihat apakah calon pemimpin yang ada merakyat dan mampu menyelesaikan berbagai masalah nasional. Pemilih pemula tidak lagi memilih pemimpin berdasarkan karismatik, jargon atau dinasti politik. Pemilih milenial dan generasi Z tak suka dengan sesuatu yang formal dan terlalu simbolis. Mereka sangat realistis," ungkap Wasisto dalam keterangannya, Minggu (19/12).

Wasisto mencatat, dua nama baru yakni Ganjar Pranowo dan Erick Thohir saat ini termasuk pasangan yang paling banyak masuk dalam berbagai survei. Apalagi keduanya aktif dalam berbagai platform media sosial yang digemari calon pemilih milenial.

Keduanya juga kerja dan turun langsung ke lapangan. Para pemilih pemula yang tidak tau politik ini melihat keduanya di sosial media Ganjar dan Erick. Bahkan mereka sampai melihat gaya Ganjar dan Erick dalam keseharian yang dianggap sama dengan karakter mereka.

Baca juga : Dinilai Peduli Persoalan Desa, Ganjar Diminta Jadi Pembina PPDI

"Ditambah nilai plusnya, keduanya memberikan kinerja nyata dalam perbaikan ekonomi," papar Wasisto.

"Makanya kalau dengar alasan para relawan ini memilih, sangat realistis. Mereka melihat Ganjar bekerja di Jawa Tengah. Erick memperbaiki BUMN hingga sehat," tambahnya.

Dia pun menilai, akan sangat menarik jika keduanya dipasangkan. Pasangan Ganjar-Erick merepresentasikan pemilih Jawa dan luar Jawa. Pasangan ini juga membawa narasi populis.

Jika dibandingkan dengan nama Prabowo dan Puan yang melekat rasa aristokratis dan elitisnya. Pemilih pemula ini suka sosok yang membangun karir politik dari bawah.

Baca juga : Cegah Dampak Psikologis, Sahabat Ganjar Hibur Anak-anak Pengungsi Semeru Pakai Badut

Sementara itu, lanjut Wasisto, jika dihadapkan dengan sosol Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, meski tipenya sama dengan Ganjar dan Erick, namun Anies dan Emil masih amat segmented. Keduanya belum menjangkau di luar DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Selain itu, Anies sudah kadung dipersepsikan calon dari kelompok kanan.

Karena Pemilu 2024 serempak, tutut Wasisto, elektabilitas parpol akan ditentukan dengan pasangan capres dan cawapres. Idieologi dan platform partai sudah tak terlalu berpengaruh. "Sekarang tinggal kedewasaan dari PDIP saja. Apakah mereka mau menang di Pilleg 2024 atau tidak. Jangan sampai Ganjar dan Erick diculik partai lain," ingatnya.

Sampai terakhir kemarin, Ganjar masih emoh ngomongin Pilpres. Apalagi saat disinggung elektabilitasnya yang tinggi menurut sejumlah lembaga survei untuk menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Ganjar masih menghindar. "2024? 2024 itu angka apa? Lah iya, opo meneh kui. Haiyah, capres-cawapres opo," ujar Ganjar di Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu (18/12). [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.