Dark/Light Mode

Biaya Karantina Tembus Rp 19 Juta

Saran Nih, Pake Subsidi Silang Aja

Rabu, 22 Desember 2021 06:25 WIB
Suasana penumpang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Sabtu (20/12/2021). (Foto: istimewa).
Suasana penumpang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Sabtu (20/12/2021). (Foto: istimewa).

 Sebelumnya 
“Jangan keluar negeri kalau tidak mau menjalani karantina 10 hari, dan pastinya lebih baik di rumah saja,” ucapnya.

Epidemiolog asal Griffith University Dicky Budiman mengatakan, untuk menekan biaya yang mahal, karantina tidak mesti di hotel. Namun bisa dilakukan di rumah. “Tidak cuma pejabat yang di rumah, masyarakat pun bisa,” ujar Dicky.

Dicky mengatakan, beberapa syarat untuk bisa karantina di rumah yakni menunjukkan lokasi rumah, keluarga dan petugas yang akan bertanggung jawab dan memantau. “Itu yang akan mengurangi masalah biaya seperti ini,” kata Dicky.

Sedangkan karantina di hotel, menurutnya, menjadi pilihan bagi warga yang memiliki kelebihan. Namun, untuk warga yang kurang mampu, Pemerintah juga perlu memberikan fasilitas.

Baca juga : Pria India Pura-pura Nikahi Adik Demi Subsidi

“Kalau yang nggak mampu itu harus difasilitasi Pemerintah, bukan bayar sendiri dalam artian semua sendiri. Karena tidak semua yang dari luar negeri ini mampu, punya uang banyak. Misalnya TKIatau TKW uangnya habis buat itu, kan sayang,” tuturnya.

Netizen biaya karantina tidak dibebankan kepada pahlawan devisa atau TKI. Kalau turis atau WNIyang habis pulang liburan, layak membayar.

Akun @The_BosGenk mengungkapkan, sejumlah hotel di Jakarta dan Denpasar mematok tarif layanan karantina berlipat-lipat dari tarif biasa.

“Perpanjangan masa wajib karantina oleh Pemerintah kian memberatkan rakyat yang baru tiba dari luar negeri,” katanya.

Baca juga : Sambangi Tanah Toraja, Jerry Sambuaga Salurkan 500 Paket Bingkisan Natal

“Harus bayar hotel karantina Rp 19 juta. Neraka di negeri sendiri,” ujar @alisyarief. “Teman aku orang Rusia juga jadi korban seperti ini. Hotel nggak bisa memilih, sampai ngerogoh kocek Rp 20 juta,” sambung @kofielake.

Akun @spiritfarhan005 menyarankan Pemerintah membuat skema subsidi silang dan segera memperluas kerja sama dengan hotel-hotel kecil/melati di dekat bandara atau tempat isolasi terpusat.

“Sangat memberatkan kalau masyarakat harus dibebankan lagi dengan biaya karantina yang mahal,” katanya.

Akun @chicohakim mengungkapkan, tidak semua yang pulang dari luar negeri bepergian untuk wisata dan menghamburkan uang. Banyak yang pulang sehabis mencari nafkah, keperluan darurat dan lainnya.

Baca juga : Polisi Kejar Pelaku Lain Pembunuhan Jurkani, Penggugat Tambang Ilegal Di Kalsel

“Jangan memberatkan mereka dengan tarif karantina seperti ini,” ungkapnya.

“Setuju. Lihat dulu keperluan mereka ke luar negeri. Kalau untuk bisnis, apalagi mencari nafkah. Mungkin bisa ditekan biayanya, kalau tidak ya free. Tapi kalau untuk berwisata, silakan saja dengan angka itu,” timpal @kangerryudha. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.