Dark/Light Mode

Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Ortu Makin Pede Anak Terlindungi Saat PTM Terbatas

Rabu, 5 Januari 2022 15:52 WIB
Siswa SD Plus Daarul Fudlola, Pabuaran Mekar, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, memamerkan kartu vaksinasi Covid-19 usai disuntik, Rabu (5/1). Vaksinasi tersebut bertujuan meningkatkan herd immunity dan memberikan keamanan saat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)
Siswa SD Plus Daarul Fudlola, Pabuaran Mekar, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, memamerkan kartu vaksinasi Covid-19 usai disuntik, Rabu (5/1). Vaksinasi tersebut bertujuan meningkatkan herd immunity dan memberikan keamanan saat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah gencar melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Vaksinasi anak yang digelar sejak 14 Desember 2021 ini menyasar 26,5 juta anak di seluruh Indonesia.

Hari ini, salah satu yang mendapat giliran adalah SD Plus Daarul Fudlola, Pabuaran Mekar, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Sekitar 500 siswa kelas 1 sampai kelas 6 diharuskan melakukan vaksinasi, supaya tercipta herd immunity dan keamanan saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Sebelumnya, anak menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dianggap kurang maksimal dalam proses belajar mengajar.

Baca juga : Omicron Merebak, Puan Minta PTM 100 Persen Dievaluasi

Orangtua yang ikut mendampingi anaknya, menyambut positif vaksinasi tersebut. Kebijakan pemerintah itu diyakini bisa melindungi anak dari Covid-19. Selain itu, vaksinasi juga untuk meningkatkan rasa percaya diri orangtua ketika anak memulai PTM di sekolah. 

“Yang penting kita harus dukung vaksinasi anak 6-11 tahun ini. Karena ini terutama untuk meningkatkan percaya diri orang tua untuk menyekolahkan anaknya sehingga tidak khawatir lagi karena sudah terlindungi oleh vaksin Covid-19,” kata Rohimah, salah satu wali murid, Rabu (5/1).

Dia memahami, vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun ini dilakukan untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi, mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudara serta meminimalisasi penularan di sekolah. Karena itu, dia mendorong anaknya agar mengikutinya. 

Baca juga : PAN Serukan Perkuat Persaudaraan Kebangsaan

"Vaksinasi ini merupakan ikhtiar kami sebagai orangtua. Semoga saja anak-anak kami sehat dan terhindar dari virus Corona. Apalagi, saat ini kita sudah mulai menggelar PTM terbatas. Jadi ini untuk menyukseskan PTM sekaligus melindungi anak-anak," harapnya.

Sementara itu, Arkan, siswa kelas 2 SD Plus Daarul Fudlola mengaku tidak takut dan tidak merasa sakit usai divaksinasi. Bahkan, dengan lancar, dia menceritakan proses vaksinasi tersebut. Mulai dari diwawancara oleh tenaga kesehatan (nakes) soal kesehatannya, hingga mendapatkan suntikan.

"Sebelumnya diperiksa dulu oleh ibu dokter, ditanya pernah dirawat di RS atau nggak, sudah makan atau belum, takut atau nggak. Habis itu masuk ke ruangan, terus disuntik oleh ibu dokter. Aku nggak sakit, nggak takut juga. Jangan takut divaksin ya," celoteh Arkan, sambil memamerkan kartu vaksinasi Covid-19.

Baca juga : Kebut Vaksinasi, Kepala Daerah Punya Peran Penting

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta para orangtua tidak takut dan mendorong anak mereka untuk ikut vaksinasi Covid-19. Dia memastikan, vaksin Covid-19 untuk anak, aman digunakan.

"Kepada orangtua saya mohon anaknya dimotivasi dibesarkan hatinya dan diupayakan agar mendamping mereka saat divaksin. Kemudian kita telah pastikan vaksin untuk anak ini aman. Seandainya ada gejala ikutan maka tidak akan membahayakan anak," imbau Muhadjir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.