Dark/Light Mode

Antisipasi Lonjakan Kasus

Prof. Tjandra Sarankan 3 Tempat Perawatan Pasien Omicron

Selasa, 11 Januari 2022 19:03 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kelima,  kebutuhan sehari-hari pasien seperti makan dan minum yang baik, istirahat yang cukup, pakaian dan tempat tidur yang memadai dan sebagainya harus terjaga baik.

Keamanannya pun harus dijamin. Jangan sampai, ada arus pendek listrik di kamar karena pasien tertidur, sambil alat elektronik menyala. Atau tergelincir di kamar mandi karena penuh air tidak dibersihkan.

"Pola hidup sehat tentu harus terjaga, termasuk berolah raga, menjaga kebersihan dan mengelola kemungkinan stress dengan baik," pesan Prof. Tjandra.  

Baca juga : Satgas Covid-19 Antisipasi Lonjakan Kasus Bulan Ini

Pasien bergejala ringan serta OTG yang masuk kategori lansia dan komorbid, dapat dirawat di fasilitas isolasi terpusat seperti berbagai Wisma atau Asrama, bila rumah sakit penuh. 

Terkait hal ini, Prof. Tjandra mengingatkan, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi. Pertama, ruangan dan lingkungan harus sehat dan aman dari penularan berkelanjutan. Kedua, harus ada dukungan psikologis, agar pasien dapat tenang menghadapi proses pengobatan yang pisah dari keluarga. Ketiga, harus tersedia petugas kesehatan yang lengkap di wisma-wisma tersebut. 

Rumah sakit merawat pasien dengan gejala sedang dan berat, serta mereka yang memiliki faktor risiko ringan, namun memiliki kecenderungan menjadi sedang atau berat.

Baca juga : Menkes Pastikan Kesiapan RS Hadapi Lonjakan Kasus Omicron

Untuk itu, rumah sakit harus mempersiapkan ruang rawat dan tempat tidur, untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien banyak sekali. Di samping menyediakan obat Covid-19  dan obat penunjang lain, alat kesehatan seperti oksigen dan ventilator, alat pelindung diri dan sistem kesehatan lingkungan yang menjamin pencegahan penularan. Serta jaminan ketersediaan SDM yang cukup jumlahnya, terampil dan bekerja dengan jam kerja yang wajar  

Tentu saja semuanya harus didukung tiga hal penting. Pertama, harus ada ketersediaan data melalui surveilans yang baik. Ini penting, sebagai dasar pengambilan keputusan yang baik, pada saat yang tetap.

Kedua, ketersediaan sistem rujukan yang cepat dan akurat untuk mobilisasi pasien antar rumah, wisma dan rumah sakit.

Baca juga : Soal Durasi Karantina, Prof. Tjandra Minta 3 Hal Ini Jadi Pertimbangan

"Ketiga, harus ada komunikasi risiko yang baik. Agar masyarakat mendapat informasi yang akurat, jelas dan transparan," pungkas Prof. Tjandra. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.