Dark/Light Mode

Cukup Dirawat Di Rumah

Pasien Omicron Tak Perlu Panik Konsultasi Via Telemedicine Aja

Kamis, 13 Januari 2022 06:25 WIB
Ilustrasi pasien berbaring. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi pasien berbaring. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pegiat dunia maya setuju dengan imbauan Pemerintah agar masyarakat tidak panik terhadap varian Omicron. Kendati begitu, masyarakat kudu tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat agar kasus tidak semakin bertambah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada Delta. Namun, pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit lebih sedikit ketimbang pasien virus Corona varian Delta.

“Jadi, strategi layanan Kemenkes dari yang sebelumnya ke rumah sakit sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke rumah sakit,” jelasnya.

Untuk itu, kata Budi, Kemenkes bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis. Obat akan dikirim ke rumah isolasi pasien Covid-19 untuk mempercepat proses kesembuhan.

Baca juga : Cegah Penyebaran Omicron, Wapres: Tidak Boleh Ada Dispensasi Karantina

Platform tersebut, yaitu Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis dan Vascular.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, Kemenkes juga akan melakukan penyesuain dengan merekomendasikan perubahan peraturan penatalaksanaan pasien Covid-19. Termasuk, menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 gejala ringan.

Dari hasil penelitian, Molnupiravir dan Plaxlovid mampu mengurangi gejala parah, bahkan kematian pada pasien Covid-19.

Obat tersebut telah diujicobakan kepada pasien Covid-19 dan terbukti aman. Keduanya juga telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat Amerika Serikat (FDA).

Baca juga : Kekhawatiran Pasar Ke Omicron Reda, Rupiah Naik Tipis

“Saat ini, Molnupiravir juga sudah mendapatkan EUAdari BPOM dan akan segera digunakan. Sementara Plaxlovid sedang dalam proses mendapatkan EUA dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” jelas Budi.

Diberitakan, total kasus positif virus Corona sampai saat ini 4.267.451 kasus. Jumlah pasien yang sembuh bertambah 446 orang, sehingga menjadi 4.116.648 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 8 orang menjadi 144.144 orang. Sementara jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.659 kasus, bertambah 348 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Budi mengatakan, upaya Pemerintah menghadapi gelombang Omicron, juga dilakukan dengan mempercepat vaksinasi Covid-19. Terutama, bagi daerah yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya belum mencapai 70 persen suntikan.

Baca juga : Strategi Hadapi Omicron Sudah Berlapis-lapis

“Total masih ada 5 daerah yang membutuhkan akselerasi vaksinasi. Di antaranya, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua,” beber mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Budi yakin, melalui langkah antisipasi yang telah disiapkan Pemerintah, gelombang kenaikan kasus akibat Omicron bisa cepat dikendalikan. Berdasarkan pengalaman, Kasus Omicron mudah naik tapi lekas turun juga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.