Dark/Light Mode

Presiden Ngobrol Dengan Penjual Minyak Goreng

Kok Masih Rp 20.000

Selasa, 18 Januari 2022 07:45 WIB
Ditemani Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Presiden Jokowi blusukan ke Pasar Sederhana, Bandung, Senin (17/1/2022). Jokowi nanya-nanya harga sembako, juga kasih duit. (Foto: Biro Pers)
Ditemani Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Presiden Jokowi blusukan ke Pasar Sederhana, Bandung, Senin (17/1/2022). Jokowi nanya-nanya harga sembako, juga kasih duit. (Foto: Biro Pers)

 Sebelumnya 
Menurut Yana, meski ini menjadi tanggung jawabnya, tapi pemda geraknya terbatas dalam menjinakan harga minyak goreng. Pasalnya, pemda tidak bisa mengintervensi harga minyak goreng karena suplainya berada di perusahaan dan pemerintah pusat.

“Kita menunggu pasokan karena operasional itu di Kementerian Perdagangan. Stoknya ada di sana,” cetus Yana.

Baca juga : Industri Dukung Program Minyak Goreng Murah

Menurut Yana, belum lama ini Pemkot Bandung bersama Pemprov Jawa Barat sudah menggelar operasi pasar menjual minyak goreng Rp 14 ribu per liter. Namun, sepertinya masih kurang sehingga bisa menurunkan harganya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat sudah menggelar operasi pasar murah minyak goreng di 11 kabupaten/kota selama satu minggu, pekan lalu. Adapun 11 kabupaten/kotanya adalah Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Cirebon, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi.

Baca juga : Erick Tinjau Operasi Pasar Tambahan Untuk Minyak Goreng Di Kuala Tanjung

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Moh Arifin Soedjayana mengatakan, suplai minyak goreng tersebut didapatkan dari dua produsen asal Bekasi dan DKI Jakarta. Kedua perusahaan ini mengalokasikan 240 ribu botol minyak goreng yang dikemas dalam 1 liter.

“Kebanyakan operasi pasar digelar di kota yang menyumbang inflasi cukup besar. Harga minyak goreng di operasi pasar ini dijual Rp 14 ribu per botol. Maksimal per orang itu 2 liter, tapi disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” terang Arifin.

Baca juga : BUMD DKI Jual Minyak Goreng Kemasan Kecil

Belum turunnya harganya minyak goreng meski momen Natal dan Tahun Baru sudah lewat membuat Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) curiga ada permainan kartel.

“YLKI menduga dengan kuat ada pihak-pihak tertentu yang mendistorsi pasar minyak goreng, khususnya yang berdimensi persaingan usaha tidak sehat, misalnya praktik kartel,” kata Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.