Dark/Light Mode

Video Pak Luhut Di Sumut Viral

Menteri Telponan Saat Presiden Pidato, Boleh?

Senin, 7 Februari 2022 09:10 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima telepon saat Presiden Jokowi sedang pidato. (Foto: Tangkapan layar)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima telepon saat Presiden Jokowi sedang pidato. (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kunjungan Presiden Jokowi beserta rombongan, ke Sumatera Utara, pekan lalu, menciptakan dua video viral, yang bikin heboh jagat dunia maya. Video pertama, sudah ramai diomongin terkait berjubelnya warga Dairi menyambut Jokowi, padahal ancaman Corona lagi gila-gilanya. Video kedua yaitu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan asyik teleponan saat Presiden Jokowi sedang pidato.

Video kedua ini viral dan masih jadi obrolan panas di medsos, kemarin. Warganet riuh membahasnya. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang memuji Luhut, ada juga yang iseng menanyakan: memang boleh menteri teleponan di saat Presiden sedang pidato?

Baca juga : Dubes Rudy Alfonso Sampaikan Salam Jokowi Ke Presiden Portugal

Peristiwa itu terjadi saat peresmian Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2). Saat itu, Jokowi terlihat serius. Sampai-sampai, keningnya berkerut ketika membaca teks pidato di detik-detik sakral peresmian pelabuhan tersebut.

Tapi, di belakang kanan Jokowi, Luhut justru terlihat sedang teleponan. Sesekali, Komandan PPKM Jawa-Bali ini manggut-manggut dengan tangan kiri memegang ponsel yang ditempelkan ke telinganya. Sementara, tangan kanan yang menempel ke perut, menopang siku kirinya. Saat bicara, Luhut menutup mulutnya, agar tidak mengganggu pidato Jokowi. Peristiwa itu cukup lama. Sekitar 40 detik.

Baca juga : Kepala Daerah IKN Baru Setara Menteri, Diangkat Presiden

Sebetulnya, Luhut sedang teleponan dengan siapa? Menurut Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, saat itu bosnya sedang berbicara dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS). Panggilan tersebut, kata dia, sangat darurat, sehingga harus diangkat. "Dari keterangan Pak Menko, beliau menyampaikan bahwa saat itu beliau sedang menerima telepon dari Menkes," terang Jodi, kepada wartawan, kemarin.

Dalam obrolan via telepon itu, BGS menyampaikan update kondisi lonjakan kasus Corona ke Luhut. Kenaikannya sangat signifikan. Saat itu, terjadi lonjakan tajam. Dari 9.132 di Selasa menjadi 17.895 pada Rabu. "Dalam laporan tersebut, beliau menerima dua lampiran, yakni soal PTM (pembelajaran tatap muka) dan evaluasi PPKM Jawa-Bali," sambungnya.

Baca juga : Lantik Pejabat Fungsional, Menteri Sofyan: Jaga Integritas BPN

Ia menambahkan, saat itu, Luhut ingin segera meneruskan laporan dari BGS itu ke Presiden. Agar langkah mitigasi bisa dengan cepat diambil. Sehingga, Luhut tak punya pilihan selain mengangkat panggilan telepon meski saat itu sedang mendampingi RI-1. “Hal ini penting dilakukan sebagai bagian langkah crisis management penanganan pandemi yang harus dilakukan dengan cepat dan terukur,” jelasnya.

Tapi, publik tak langsung percaya. Apalagi omongan Luhut saat teleponan itu tak terdengar. Sebagian menganggap, Luhut tidak menghormati Presiden yang sedang pidato. Aneka narasi pun beredar di penggalan video yang disebar ke berbagai platform sosial media. Ada yang mengkritiknya secara serius, ada juga yang guyon.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.