Dark/Light Mode

Stop Wacana Tunda Pemilu

Bantu Jokowi Husnul Khotimah

Selasa, 8 Maret 2022 08:15 WIB
Ilustrasi, Pemilu 2024. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi, Pemilu 2024. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu meminta Presiden Jokowi membuat citra positif di sisa masa jabatannya. “Presiden harus diingatkan. Semua pihak hendaknya membantu Presiden Jokowi menyelesaikan tugasnya secara terhormat,” imbaunya.

Sedangkan Titi Anggraini mengungkapkan, narasi penundaan pemilu ini sudah diketahuinya sejak pertengahan 2020. Masyarakat mulai terkejut ketika Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia melontarkan wacana ini di ruang publik. Titi mengingatkan, penundaan pemilu dengan perpanjangan masa jabatan presiden jelas melanggar konstitusi.

Yakni pelanggaran terhadap asas kedaulatan rakyat, pelanggaran kewajiban pemilu secara periodik yang tertuang pada pasal 22 Eayat 1 yang menubuatkan pemilu dilaksanakan secara setiap lima tahun sekali.

Baca juga : Soal Penundaan Pemilu, Sekjen PDIP Tegaskan Presiden Jokowi Taat Konstitusi

“Ini strategi rezim otoritarian untuk melanggengkan kekuasaan. Lebih berbahaya daripada narasi presiden tiga periode,” sesalnya.

Hal senada dikatakan pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti. Dia menyebut, wacana itu bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.

Dari sisi ekonomi, Prof. Chandra Fajri Ananda mengatakan, pemilu tidak terlalu membebankan APBN, lain halnya dengan pembangunan IKN.

Baca juga : Jokowi Rayu Talenta Digital Balik Kandang

Menurutnya, pemilu justru dapat meningkatkan perilaku belanja masyarakat sehingga mendukung perputaran ekonomi nasional. Dari sudut pandang komunikasi internasional, Teguh Santosa menyampaikan, wacana ini wujud ketidakpercayaan diri Indonesia menggelar Pemilu di tengah Presidensi G20.

Sementara budayawan Deddy Miing Gumelar melihat ada pelanggaran etika bernegara dan dicontohkan para elit politik melalui wacana ini.

“Jadi kemana rasa malu dan akhlak para elit politik saat ini,” pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.