Dark/Light Mode

Jokowi: Kita Cuma Punya Waktu 2 Tahun

Jumat, 11 Maret 2022 15:45 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang digelar di UNS Tower Ki Hadjar Dewantara, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang digelar di UNS Tower Ki Hadjar Dewantara, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah terus berupaya menyiapkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi perubahan zaman yang makin cepat.

Karena itu, Jokowi mendorong lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk turut berubah, dan cepat belajar dengan perubahan zaman.

“Seluruh organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi, termasuk universitas harus lincah, harus cepat belajar dengan perubahan-perubahan yang ada, harus update. Tapi hati-hati. Karena dunia berubah begitu sangat cepatnya, ilmu pengetahuan juga berkembang sangat cepat sekali,” papar Jokowi saat Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang digelar di UNS Tower Ki Hadjar Dewantara, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (11/3).

Jokowi menekankan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat harus diikuti oleh program pendidikan yang dinamis, cepat, dan riset yang sesuai dengan tantangan zaman.

Baca juga : Jokowi Berkali-Kali Revisi Aturan, Salahnya Di Mana?

Terlebih, Indonesia tengah berupaya mengejar momentum bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030-2035. Sehingga SDM digital perlu disiapkan sejak saat ini.

“Saya sudah berhitung. Saya sudah berkalkulasi dengan para menteri, kita hanya punya kesempatan berubah dalam dua tahun ini. Muncul bonus demografinya nanti, di 2030-2035. SDM digital, digital talent harus digenjot. Digital talent ini penting. SDM kita harus kuasai AI (artificial intelligence), cloud computing, digital design, digital marketing, blockchain,” beber Jokowi.

Presiden pun mengapresiasi program Kampus Merdeka yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memfasilitasi para mahasiswa untuk belajar dari mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.

Mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk langsung terjun di dunia industri selama satu semester, sehingga dalam hal ini industri menjadi bagian dari universitas.

Baca juga : Jokowi Terbitkan Perpres, Kemenhub Bakal Punya Wamen

"Kalau kita tidak lakukan ini dalam dua tahun, saya membayangkan tahun 2030-2035 akan terasa berat. Berat. Sehingga, saya minta yang namanya program studi, program studi sekarang ini mungkin hanya relevan lima tahun. Hati-hati dengan kecepatan perubahan zaman seperti ini," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

"Sekarang, masih banyak yang sudah 20 tahun 30 tahun nggak berubah. Bisa saja sebuah ilmu relevan untuk semester ini, semester depan sudah ngggak relevan lagi. Bisa karena perubahan-perubahan yang cepat tadi,” tandasnya.

Setelah berpidato, Presiden Jokowi menuju Plaza Gedung UNS Tower Ki Hadjar Dewantara untuk menandatangani dua buah prasasti sebagai tanda peresmian Gedung UNS Tower Ki Hadjar Dewantara dan Gedung Universitas Sebelas Maret di Kabupaten Madiun.

Saat menandatangai prasasti, Presiden didampingi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rektor UNS Jamal Wiwoho, dan Ketua Senat Akademik UNS Adi Sulistiyono.

Baca juga : Puan Galak Ke Menaker

Pembangunan Gedung UNS Tower ini mulai dikerjakan sejak 28 Mei 2021 dan selesai pada 31 Desember 2021.

UNS Tower berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi, dengan 11 lantai dan tinggi 76 meter.

Selain digunakan untuk kegiatan perkantoran, UNS Tower ini dilengkapi dengan sarana olahraga yang lengkap, kolam renang, gedung konferensi internasional, kantor, pusat bisnis, serta terdapat ruang-ruang yang bisa disewakan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.