Dark/Light Mode

Kepala BIN Sampaikan Perkembangan Corona Yang Menggembirakan

Hidup Normal Baru Sudah Di Depan Mata

Rabu, 23 Maret 2022 06:47 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Masker, etika sosial pasca pandemi, mitigasi yang dimaksud, lanjut Budi Gunawan, harus dimulai dari hulu dan melibatkan semua elemen Bangsa. Seperti meningkatkan capaian vaksinasi dosis ke-2 dan booster secara merata ke semua wilayah; mengakselerasikan screening, testing, dan tracing; mendisiplinkan kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan; hingga memastikan ruang-ruang publik berventilasi atau memiliki filter udara yang baik (perkantoran, gedung pertemuan, rumah ibadah, mal dan pasar). Sementara di hilir akan dilakukan peningkatan kapasitas rumah sakit, perbanyakan tenaga kesehatan, serta pengamanan ketersediaan obat-obatan dan vaksin buatan dalam negeri.

“Ada keniscayaan semua elemen Bangsa mengadopsi kebiasaan baru demi hidup baru; hidup berdampingan dengan virus corona,” tegas mantan Wakapolri yang akrab disapa BG ini.

Semua, pinta BG, harus membiasakan diri dengan kebiasaan mitigasi tadi. Sebagian bahkan harus menjadi etika sosial. Misalnya menggunakan masker, harus dipandang sebagai wujud tanggungjawab dan tenggang rasa; karena melindungi orang lain dari virus yang mungkin kita bawa.

Baca juga : Perlahan Tapi Pasti, Kisruh Minyak Goreng Segera Reda

“Dengan demikian Indonesia dapat memasuki hidup normal baru dengan baik,” tutup BG.

Pemerintah Turunkan Level PPKM

Sepekan terakhir, kasus harian Corona di Tanah Air makin melandai. Atas dasar hal tersebut, pemerintah menurunkan level PPKM Jawa Bali. Keputusan itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 18 Tahun 2022. Aturan ini berlaku dari 22 Maret hingga 4 April 2022.

Baca juga : Kepala BNPT: Penceramah Perlu Gelorakan Semangat Nasionalisme Dan Patriotisme

Dalam aturan ini terlihat hampir seluruh wilayah Jawa-Bali berwarna hijau atau PPKM Level 1-2. Kini, sudah tak ada lagi daerah yang berwarna merah atau status PPKM Level 4. Padahal, di masa PPKM sebelumnya, masih asa 7 daerah yang masuk kategori zona merah.

Jumlah kabupaten/kota dengan status PPKM Level 3 juga sudah menurun dari 66 menjadi 39 daerah. Sementara daerah PPKM Level 2 terus bertambah dari 55 menjadi 83 kabupaten/kota. Kawasan Jabodetabek juga turun level, dari level 3 menjadi level 2.

Dengan status baru ini, aturan pembatasan sosial makin longgar. Kapasitas bioskop bertambah menjadi 74 persen. Begitu juga dengan restoran dan rumah makan.

Baca juga : NKRI Makin Kuat Di Dunia, Itu Dambaan Kita Semua

Melihat perkembangan Corona yang makin melandai ini, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban bernafas lega. Kata dia, bisa dibilang Indonesia kini sudah masuk fase endemi. Kondisi endemi ini terlihat dari jumlah kasus baru serta tingkat rawat inap dan kematian yang menurun. Selain itu tingkat vaksinasi yang tinggi. Walaupun masih ada kasus, tapi tidak membebani sistem layanan kesehatan. Tak kalah penting adalah cakupan vaksinasi serta kebijakan pemerintah, dan perilaku masyarakat. Jika indikator di atas terus membaik, ia memprediksi tak lama lagi Indonesia akan masuk fase endemi. “Mungkin sekitar tiga bulan. Semoga,” kata Prof Zubairi, kemairn.

Endemi artinya, virus Corona bakal tetap muncul, tetapi tidak ada lonjakan dan kasusnya cenderung konsisten rendah. “Endemi itu bukan kita nggak berpikir tentang Covid-19 lagi. Penyakit ini tetap ada, tapi statis. Tak terlalu meningkat, tak terlalu turun dan tak ada lonjakan besar yang tak terduga seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Zubairi.

Ia mencontohkan beberapa penyakit yang berakhir endemi adalah TBC dan malaria. Sampai sekarang, dua penyakit itu masih memicu kasus gejala berat hingga kematian. Namun, angka yang dilaporkan tidak sebesar catatan kasus di tahun-tahun awal. Artinya, masyarakat harus tetap mewaspadai risiko tertular khususnya kelompok rentan yang berisiko fatal akibat Covid. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.