Dark/Light Mode

PGRI MOU Dengan ESQ

Ary Ginanjar: Guru Terdepan Hadapi Tantangan Dunia Pendidikan

Rabu, 23 Maret 2022 13:58 WIB
Founder ESQ Ary Ginanjar saat Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2022 serta MOU antara ESQ Leadership Centre di Yogyakarta, Senin (21/3).
Founder ESQ Ary Ginanjar saat Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2022 serta MOU antara ESQ Leadership Centre di Yogyakarta, Senin (21/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Founder ESQ Ary Ginanjar mengatakan, peran guru harus tetap terdepan di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus mengalami peningkatan. Kini teknologi yang semakin canggih, para siswa bisa belajar darimana saja termasuk internet.

Hal itu ia sampaikan pada Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2022 serta MOU antara ESQ Leadership Centre di Yogyakarta dan disiarkan melalui Youtube dengan mengusung tema 'Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh', Senin (21/3).

Dalam acara tersebut, Mendikbud Nadiem Makarim yang menyampaikan sambutannya dalam video virtual mengajak para guru yang tergabung dalam PGRI menyatukan langkah bersama, bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar. 

Baca juga : Anis Matta : Pertanda Bakal Ada Tatanan Dunia Baru

Selanjutnya Ary Ginanjar memaparkan tantangan yang dihadapi para guru di era digital saat ini.

"Luar biasa para guru sekarang menghadapi tantangan yang disebut dengan VUCA Era yaitu semua berubah dengan cepat (volatility), semua uncertainty (tidak ada kepastian), semua serba kompleks atau complexity dan serba ambigu atau ambiguity. Kemudian saat yang bersamaan, murid-murid tidak seperti dulu," ujar Ary.

Menurutnya, semua mata kuliah sudah ada di internet. Sebelum guru mengajar, murid sudah mengetahuinya dari internet. Kemudian, lanjutnya, ada orang yang hanya lulus SMP sudah bisa bikin pesawat terbang tanpa harus jadi sarjana, sehingga profesi guru terancam. Belum lagi dengan robotisasi.

Baca juga : Innalillahi, Arifin Panigoro Meninggal Dunia Di Amerika

"Mau belajar apa saja, klik ada semua mata kuliah. Sebelum bapak ibu mengajar, murid bisa lebih pintar dari kita. Belum lagi tantangan ke depan, kalau tidak seperti ini, maka kita akan punya ancaman ke depan," jelasnya.

"Profesi guru tentu dalam pertanyaan. Tidak hari ini karena mungkin sekarang masih banyak pengetahuan yang tidak diketahui lagi oleh anak didik kita. Tapi 10-20 tahun lagi mana yang lebih pintar untuk pengetahuan? Guru atau anak-anak milenial ke depan atau Gen Z," tambah Ary.

Untuk itu, kata Ary, guru harus bisa menghadapi situasi dimana pendidikan harus memiliki kreativitas, inovasi dan kritis. Belum lagi guru dituntut untuk secara holistik mengajarkan ilmu pengetahuan dan mempertahankan guru tetap terdepan.

Baca juga : Ini Alasan Serangan Rusia Ke Ukraina Bisa Picu Perang Dunia Ketiga

"Nanti ada menteri lagi akan ganti kurikulum, mata kuliah juga akan berganti-ganti dan apa yang diajarkan hari ini belum tentu bisa dipakai ke depan. Yang dipakai ke depan belum tentu lagi dipakai ke depan. Lalu kita ngajar apa? Profesi PGRI seperti apa? Bisa-bisa kita ditertawakan oleh murid-murid yang sekarang Gen X dan Gen Y," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.