Dark/Light Mode

Guru Besar IPB: Bawang Merah Melimpah, Tak Perlu Impor

Kamis, 24 Maret 2022 15:02 WIB
Bawang merah asal Kabupaten Bima. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Bawang merah asal Kabupaten Bima. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Edi Santosa meyakini, ketersediaan Bawang Merah di pasaran bakal tersedia secara melimpah. Hal ini terjadi karena para petani di sejumlah sentra sedang panen raya.

Sehingga kondisi bawang dan cabai untuk menghadapi puasa dan lebaran dalam kondisi aman dan terkendali.

"Yang penting jangan berpikir impor karena ketersediaan bawang pasti dalam kondisi aman. Terlebih saat ini para petani di beberapa daerah sedang melakukan panen raya," ujar Prof Edi saat dihubungi, Kamis (24/3).

Baca juga : Produksi Melimpah, Bawang Merah Bima Siap Pasok Kebutuhan Puasa & Lebaran

Menurutnya, harga bawang merah pada saat bulan suci ramadhan nanti akan turun secara signifikan. Begitu juga dengan komoditas cabai yang berdasarkan data pragnosa neraca Kementan, ketersediaannya cukup melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena kondisinya bisa memenuhi kebutuhan selama puasa dan lebaran," katanya.

Senada, Ketua KTNA, Yadi Sofyan Noor meyakini ketersediaan bawang merah bakal meningkat tajam, seiring adanya panen raya yang digelar petani di sejumlah daerah. Karena itu, Yadi meminta agar masyarakat tidak khawatir dan tetap khusu dalam menjanjikan ibadah puasa minggu depan.

Baca juga : Sebelum Lebaran, Stok Minyak Goreng Curah Kudu Melimpah Di Pasar

"Tidak boleh berpikir impor atau berpikir lain-lain. Terutama yang menyurutkan semangat petani dalam berproduksi. Kita harus dukung mereka karena produksinya meningkat," katanya.

Ketua Asosiasi Champion Cabai dan Bawang Nasional, Tunov Mondro Atmojo memastikan ketersediaan cabai dan harga di sejumlah sentra dalam kondisi aman. Bahkan saat ini, panen raya masih berlangsung baik di Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah lainya.

"Untuk puncak panen akan jatuh di bulan Puasa sampai habis lebaran mendatang. Walaupun harga bawang di petani turun, namun bagi petani itu sudah biasa dan tidak menjadi persoalan. Yang penting ketersediaannya aman," katanya.

Baca juga : Formula 1, Banteng Merah Waspadai Ferrari

Walau demikian, Tunov menyayangkan adanya pemberitaan harga cabai yang masih berkisar di Rp 70 ribu. Padahal kata dia, harga cabai di lingkaran petani sudah turun sampai Rp 28 ribu.

"Kami berharap masyarakat juga mendapat informasi bahwa harga cabai saat ini Rp 28 ribu bukan Rp70 ribu seperti yang setiap hari diberitakan," tutupnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.