Dark/Light Mode

Bilang Jangan Main-main 3x, Bilang Awas 2x, Bilang Jengkel Bilang Bodoh 2x, Bilang Gregetan 1x, Bilang Sedih 1x, Larang Tepuk Tangan 3x

Baru Lihat, Jokowi Marah Seperti Ini

Sabtu, 26 Maret 2022 06:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia 2022, di Bali, Jumat (25/03/2022). (Foto: Instagram @Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia 2022, di Bali, Jumat (25/03/2022). (Foto: Instagram @Jokowi).

 Sebelumnya 
Menanggapi tepuk tangan ini, Jokowi bukannya senang, tapi langsung memotong. “Jangan tepuk tangan dulu," pintanya, dengan mata yang menyorot. Ditegur begitu, hadirin berhenti tepuk tangan.

Jokowi lalu membeberkan belanja pengadaan barang dan jasa dari APBN dan APBD. Setelah mengecek datanya, Jokowi mengaku kecewa. "Sedih saya. Belinya barang-barang impor semua," ungkapnya.

Padahal, kata Jokowi, dana APBN untuk pengadaan barang dan jasa sangat besar, belanja pemerintah pusat sekitar Rp 526 triliun. Demikian juga di APBD yang Rp 535 triliun dan BUMN sebesar Rp 420 triliun.

Baca juga : Pusing...Pusing...

Menurut Jokowi, jika dana pengadaan barang dan jasa itu digunakan untuk membeli produk dalam negeri, pertumbuhan bisa melesat. Tak usah muluk-muluk, jika 40 persen saja digunakan untuk membeli produk lokal, bisa menambah pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen. Dengan hasil tersebut, tak perlu cari investor ke mana-mana. Cukup konsisten beli barang yang diproduksi pabrik dan UMKM di dalam negeri. "Kok nggak kita lakukan? Bodoh sekali kita, kalau nggak lakukan ini," omel Jokowi.

Di kesempatan itu, Jokowi juga meminta kepala darah mendorong UMKM agar bisa masuk dalam e-katalog. Saat ini, baru 176 ribu. Ia minta akhir tahun sudah harus tembus 1 juta. Ia minta lembaga yang mengeluarkan sertifikat SNI mempermudah prosesnya. Kata dia, kalau semua UMKM barangnya laku dan untung, mereka pasti akan berinvestasi kembali karena ordernya ada.

"Ini uang, uang APBN. Uang rakyat, uang kita sendiri. Kok dibelikan barang impor. Gimana ini, saya kadang kan aduh, geregetan saya!" ujarnya.

Baca juga : Yang Mau Mudik, Buruan Vaksin Lengkap Dan Booster

Hadirin kembali tepuk tangan. Kali ini, Jokowi membiarkannya. Kata dia, lihat nanti yang tepuk tangan. "Kalau barangnya nggak masuk ke e-katalog, kemudian targetnya tak tercapai, saya umumkan nanti. Setuju ndak? (Setuju) umumin dah! Kita memang harus terbuka," ucapnya.

Setelah itu, baru Jokowi menutup pidatonya. Di akhir pidatonya sempat mengucapkan terima kasih ke hadirin, tapi raut mukanya tetap masih terlihat jengkel, kepalanya juga lebih menunduk.

Kenapa Jokowi bisa semarah itu? Kenapa Jokowi mengeluarkan kata-kata yang tak biasa dia lakukan? Pengamat komunikasi politik dari UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago mencoba menganalisis.

Baca juga : Mbak Rara Ada-ada Aja Ah...

Kata dia, pidato Jokowi kemarin, memang tidak biasa. Dia menilai Jokowi marah beneran. Tak dibuat-buat. Malah, Jokowi lagi marah besar. Selain tidak membaca teks, Jokowi juga mengeluarkan ancaman dan semacam makian.

"Baru kali ini terlihat Jokowi mengungkapkan marah dan kecewa kepada anak buahnya," kata Pangi, kemarin.

Menurut Pangi, Jokowi jarang sekali marah di depan publik. Artinya, kali ini ia kecewa berat kepada anak buahnya. Sampai mengeluarkan ancaman. Kata dia, dengan bentuk komunikasi itu, Jokowi berharap para menteri dan kepala daerah memberikan perhatian serius. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.