Dark/Light Mode

Denny JA: Satupena Harus Turut Bangun Negara Literasi

Sabtu, 2 April 2022 09:58 WIB
Pertemuan tahunan Satupena secara hybrid, webinar dan tatap muka, Kamis (31/3).
Pertemuan tahunan Satupena secara hybrid, webinar dan tatap muka, Kamis (31/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Denny JA berpesan, sekecil apapun perkumpulan penulis Satupena, harus mencari cara untuk turut membangun Indonesia sebagai negara literasi atau Country of Literature.

Denny berharap, dengan banjirnya literasi, narasi yang berkembang tak berkutat di persoalan ekonomi dan politik.

"Ruang publik Indonesia jangan hanya didominasi oleh isu politik dan ekonomi, tapi juga harus diwarnai karya sastra dan kegiatan budaya," Denny JA dalam orasinya yang disampaikan pada pertemuan tahunan Satupena, secara hybrid, webinar dan tatap muka, Kamis (31/3).

Tercatat pertemuan nasional penulis itu diikuti 456 peserta dari 34 Provinsi, dari Aceh hingga Papua. Denny menyampaikan realitas organisasi penulis di Indonesia. Indonesia sudah 76 tahun merdeka. Namun, tak ada organisasi penulis yang usianya di atas 10 tahun.

Di luar negeri, banyak ditemukan organisasi penulis yang usianya di atas 100 tahun, seperti di Amerika Serikat atau di Eropa. Bahkan di India, yang merdeka lebih telat dibanding Indonesia, juga punya organisasi penulis yang usianya lebih tua dibandingkan usia kemerdekaan negaranya.

Baca juga : Penting, Anak Dapat Informasi Yang Terintegrasi

"Apa yang terjadi? Perlu tiga hal sekaligus untuk membangun organisasi penulis yang kokoh: visi organisasi yang sesuai dengan zamannya, leadership yang kuat, dan dana yang memadai. Selama ini, tiga hal itu yang tak hadir sekaligus," tuturnya.

Denny juga berkisah tentang Satupena yang kini dipimpinnya. Ketika ia terpilih secara aklamasi di bulan Agustus 2021, organisasi satupena terpecah dua, dan memiliki kepengurusan kembar.

"Mudah sekali organisasi penulis pecah. Yang pertama saya kerjakan setelah menjadi ketua umum, menyatukan kembali organisasi. Secara hukum, harus hanya satu organisasi yang memiliki nama Satupena," ceritanya.

Hanya perlu satu bulan, di bulan September 2021, Menhumkam hanya mengesahkan Satupena Denny JA. Di bulan Januari 2022, Satupena pihak sana berganti nama. Praktis hanya membutuhkan waktu 4 bulan, Denny JA berhasil membuat organisasi Satupena menjadi satu kembali.

Denny pun bergerak cepat. Segera ia membentuk kepengurusan penulis di 34 provinsi. Bulan Febuari 2022, Denny melantik koordinator Satupena di 34 provinsi dan koordinator 6 pulau: Sumatra, Jawa, Bali-NTB-NTT, Sulawesi, Kalimantan dan Papua- Maluku.

Baca juga : Barca Ganggu Real Madrid

Belum setahun kepemimpinannya, Satupena kini memiliki Satupena TV. Hingga bulan Maret 2022, Satupena TV telah mempublikasi lebih dari 40 video soal 40 proses kreatif penulis fiksi dan non-fiksi.

Satupena juga menyelenggarakan webinar mingguan soal buku dan peristiwa bermakna bagi wawasan penulis. Hingga Maret 2022, sudah terselenggara 32 seri webinar.

Satupena juga sudah memilih 100 buku yang membentuk batin Indonesia sejak era kolonial. Enam dari 100 buku itu sudah diterbitkan ulang.

Banyak lagi program Satupena lainnya. Seperti koneksi penulis ke dunia industri. Juga kerjasama dengan aneka stakeholders memerangi pembajakan. Untuk temu darat, Satupena juga mempopulerkan program Book and Music yang kini sudah terselenggara di banyak provinsi.

Dalam pertemuan tahunan Satupena di bulan Maret, para penulis di berbagai daerah banyak mengangkat isu penting. Antara lain soal perlunya karya lokal lebih diperhatikan. Juga soal peningkatan kesejahteraan penulis, serta dana untuk kegiatan penulis yang dirasakan kurang.

Baca juga : Menkominfo: Marketplace Harus Beri Ruang Produk Dalam Negeri!

Turut berbicara dalam pertemuan tahunan penulis itu, Chappy Hakim sebagai ketua Dewan Penasehat Satupena. Ada pula Aji Sulaeman, Bendahara Umum Satupena yang banyak menjelaskan organisasi dari sisi keuangan.

Selama kurang dari setahun kepemimpinan, Denny sudah menyumbangkan dana lebih dari Rp 1 milyar untuk menggerakan organisasi Satupena.

"Penulis di wilayahnya masing masing sekecil apapun harus ikut membangun wilayahnya menjadi desa literasi, kota literasi, provinsi literasi dan negara literasi," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.