Dark/Light Mode

Mahasiswa Mau Demo Besar-besaran

Istana Bilang Silakan

Rabu, 6 April 2022 07:30 WIB
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini. (Foto: ANTARA).
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini. (Foto: ANTARA).

 Sebelumnya 
“Bagaimana logikanya? Mahasiswa memberi waktu dua hari kepada presiden. Kalau main ancam-ancam itu, bagaimana logikanya? Itu yang saya nggak bisa jelaskan bagaimana mendudukkan logikanya,” sentil Ngabalin, kemarin.

Ia menduga, para mahasiswa kurang update alias kudet. Sebab, pemerintah dengan DPR telah bersepakat bahwa pemilu digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Jokowi juga setuju.

Ngabalin juga mengingatkan, Jokowi telah berulang kali menanggapi isu perpanjangan masa jabatan presiden tersebut. Jokowi sudah menegaskan taat pada konstitusi.

Baca juga : Puasanya Begawan Ciptaning

Seperti diketahui, dalam UUD 1945, disebutkan bahwa pemilu digelar setiap 5 tahun sekali. Sementara, masa jabatan presiden dan wakil presiden dibatasi maksimal 2 periode dengan lama setiap periode 5 tahun.

“Apakah mereka paham konstitusi mengatur periode masa presiden dan tidak mengatur perpanjangan?” tanya Ngabalin, seraya menyentil bahwa karakter mahasiswa yang mudah mengancam, apalagi terhadap kepala negara, tidak baik. Ia meminta agar pendapat disampaikan secara baik-baik.

Memang, Jokowi sudah berkali-kali menanggapi wacana perpanjangan masa jabatan ini. Bahkan sejak akhir 2019 lalu. “Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja,” ucap Jokowi, di Istana Merdeka, ketika itu.

Baca juga : Suara Presiden 3 Periode Bukan Suaranya Istana

Terakhir, diksi yang dipakai Jokowi agak berbeda. Ia mengaku akan taat pada konstitusi yang berlaku. “Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu, kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya,” ucap Jokowi seusai meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, (30/3) lalu.

Pada Jumat (1/4) lalu, mahasiswa dari berbagai kampus menggelar demonstrasi di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Dekat Istana Kepresidenan Jakarta.

Ada dua tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut. Pertama, menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024. Kedua, meminta Jokowi menyatakan sikap tegas terhadap kedua isu tersebut selambat-lambatnya dua hari setelah aksi tersebut, yakni Minggu (3/4). Jika tak dipenuhi, gerakan yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) ini akan menggelar aksi yang jauh lebih besar.

Baca juga : Demi Bertemu Istri, Pria Vietnam Mendayung Di Laut

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, sikap Istana yang mempersilakan mahasiswa mendemo Istana dalam jumlah massa yang lebih besar cukup beralasan.

“Karena kita tahu kelompok Cipayung plus sudah ketemu Jokowi di Istana,” kata Ujang, kepada Rakyat Merdeka tadi malam.

Ia menduga, kehadirian para pentolan organisasi mahasiswa itu bikin Istana lebih percaya diri. “Mungkin sudah kompromi, atau bahkan sudah jinak,” duganya.  [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.