Dark/Light Mode

Bilang Luhut Brutus Istana

Masinton Kenceng Banget Nanduknya

Selasa, 12 April 2022 06:45 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (kedua kiri) berbincang dengan Anggota DPR fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu (kiri), Pengamat Politik Muhammad Qodari (kedua kanan), Pengamat Politik Ujang Komarudin (kanan) sebelum diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/3/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym)
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (kedua kiri) berbincang dengan Anggota DPR fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu (kiri), Pengamat Politik Muhammad Qodari (kedua kanan), Pengamat Politik Ujang Komarudin (kanan) sebelum diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/3/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym)

 Sebelumnya 
“Kalau penggunaan kata Brutus mungkin dinilai berlebihan, tapi intinya bukan Senayan yang harusnya dijadikan sasaran demonstrasi,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Begitupun presiden, yang menurutnya, masih on the track. Di mana sudah beberapa kali secara tegas menyatakan taat konstitusi dan menyentil para pengusung wacana penundaan Pemilu atau 3 periode.

“Karena itu, Presiden sudah tegas meminta agar para menteri fokus pada tanggung jawabnya dan patuh pada konstitusi,” imbuhnya.

Baca juga : Jangan Naik Motor, Ikutan Mudik Gratis Kemenhub Aja Yuk

Lalu apa kata pengamat politik? Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, serangan PDIP ke Luhut memperlihatkan ada tali-temalinya yang nggak nyambung.

Ia meyakini, serangan keras Masinton tersebut satu frekuensi dengan petunjuk partai. Situasi ini, menurutnya, akan merepotkan Jokowi. Apalagi Luhut mendapat banyak kepercayaan dan jabatan dari Jokowi.

“Pertanyaannya, kan Pak Luhut ini, pembantu yang baik atau teman yang baik? Kalau pembantu yang baik, harusnya Pak Jokowi fine-fine aja dan puas dengan kinerja Pak Luhut. Salah satu dari tiga hal yang tidak disukai dalam reformasi korupsi, kolusi dan nepotisme,” pungkasnya.

Baca juga : Yang Mau Mudik, Buruan Vaksin Lengkap Dan Booster

Sebelumnya, Jubir Luhut, Jodi Mahardi menepis, tudingan bosnya sebagai pihak yang berambisi menunda Pemilu.

“Nggaklah. Pak Luhut hanya menyampaikan wacana yang berkembang,” kata Jodi.

Jodi lantas menyinggung tak ada larangan untuk berpendapat mengenai wacana pro kontra Pemilu ditunda.

Baca juga : Manfaatkan Bantuan Alsin Kementan, Petani Kalbar Sukses Naik Kelas

Dia juga membantah anggapan bahwa kekuatan atau power politik Luhut terlalu kuat. Jodi menyampaikan Luhut bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.