Dark/Light Mode

PPKM Dianggap Sudah Tidak Relevan

Semoga 17 Agustus Nanti Kita Merdeka Dari Covid-19

Selasa, 17 Mei 2022 06:30 WIB
Ilustrasi. Sejumlah warga tidak mengenakan masker saat berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (6/2/2022).(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj)
Ilustrasi. Sejumlah warga tidak mengenakan masker saat berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (6/2/2022).(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penanganan pandemi Covid-19 berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai sudah tidak relevan lagi. Pasalnya, 99,2 persen penduduk Jawa-Bali sudah mempunyai antibodi.

Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengungkapkan, tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan sur­vei di wilayah Jawa dan Bali. Lokasi survei merujuk pada 21 Kabupaten/kota yang dipi­lih sebagai daerah asal dan tujuan mudik.

“Terjadi peningkatan dibandingkan dengan Desember yang kira-kira hanya 93 persen mempunyai antibodi. Terjadi kenaikan yang cukup tinggi selama tiga bulan, enam persen. Kenaikan proporsi penduduk di Jawa-Bali. Artinya di Jawa-Bali 99,2 persen sudah mempunyai antibodi,” katanya.

Baca juga : Yes! Habis Lebaran Kita Menuju Endemi

Pandu mengatakan, kadar antibodi juga makin meningkat setelah divaksinasi dosis ketiga atau booster. Ditambah lagi percepatan vaksinasi booster pada Januari 2022 lalu dan mensyaratkan itu untuk perjalanan dan mudik.

“Kita bisa meneruskan pelonggaran yang terjadi. Sekarang PPKM, kemarin diperpan­jang, mungkin perpanjangan yang terakhir. Saya mendorong Pemerintah supaya PPKM tidak lagi jadi kebijakan. Longgarkan kegia­tan masyarakat. PPKM sudah tidak relevan lagi dengan kondisi yang seperti sekarang,” ungkap Pandu.

Pandu mengatakan, walau dilonggarkan, kebijakan yang masih perlu diterapkan ada­lah pengetatan protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker dan vaksinasi booster ditingkatkan. Sejauh ini, vaksin dan masker sudah terbukti manfaatnya.

Baca juga : Menuju Endemi, Ikhtiar Merdeka Dari Covid-19

Menurut Pandu, kewajiban tes PCR dan Antigen juga perlu dicabut. Sehingga masyarakat akan lebih lega melakukan aktivitas sosial ekonomi. “Saya tidak mengatakan ini endemi, tapi penduduk aman, tenang, tapi ada persyaratan tadi. Tetap memakai masker dan harus di booster,” tegas Pandu.

Diharapkan, 17 Agustus menjadi momen yang tepat Indonesia merdeka dari Covid-19. “Makanya nanti bulan Juni atau Juli kita pastikan, 17 Agustus Indonesia kita sarankan bebas dari pandemi ini,” kata Pandu.

Penyebaran varian Omicron, kata Pandu, tidak seperti Delta pada beberapa waktu lalu. Kekhawatiran lonjakan kasus yang diwaspadai, setelah mudik pun disebut tidak terjadi walau­pun penularan tetap terjadi.

Baca juga : Syukurlah, Pelatih Persija Sudirman Sembuh Dari Covid-19

“Omicron dulu diramalkan tidak akan set­inggi Delta di tahun lalu, dan ternyata memang tidak setinggi Delta, kenapa? karena kita sudah berhasil mendorong Pemerintah untuk fokus imunitas penduduk,” tukas Pandu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.