Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hubungan Jokowi & Mega Putus Nyambung

Jumat, 3 Juni 2022 07:57 WIB
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi ke rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Idul Fitri lalu. (Foto: Instagram/puanmaharaniri).
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi ke rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Idul Fitri lalu. (Foto: Instagram/puanmaharaniri).

 Sebelumnya 
Sedangkan Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto curiga ada pihak-pihak yang berupaya menjauhkan Mega dan Jokowi. Manuver itu, sebutnya, sudah dilakukan sejak lama.

"Ada indikasi kuat hubungan antara Pak Jokowi dengan Ibu (Megawati) mau dijauhkan. Itu sudah terjadi sejak lama, ini pengulangan, ini replay lagi," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5).

Pakar komunikasi politik Pangi Syarwi Chaniago melihat, secara kasat mata, hubungan Jokowi-Mega ini memang putus nyambung. Terkadang terlihat sangat renggang, beberapa saat kemudian terlihat begitu mesra.

Baca juga : Adik Kang Emil: Dukungan Jokowi Sangat Membesarkan Hati Kami...

"Mungkin ini bisa dibilang hubungan tegang-tegang kendor ya. Kalau tegang terus kan putus ya... He-he-he," kelakarnya, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Dia melihat, ada banyak penyebab hubungan tegang kendor ini terjadi. Salah satunya, karena Jokowi dinilai mulai sulit dikendalikan Mega, terutama dalam hal jagoan Pilpres 2024.

"Kita kan sudah bisa tahu siapa yang diusung jokowi. Sementara PDIP kan seleranya beda. Itulah makanya hubungan keduanya kadang bagus, kadang nggak," lanjutnya.

Baca juga : Mega-Puan Digosipin Aneh-aneh

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mencontohkan ketika Jokowi memperlakukan Ganjar di acara Rakernas Projo, yang diduga membuat Mega panas. Meskipun begitu, hubungan tegang kendor Mega-Jokowi ini tak berakhir putus. Asalkan pilihan jagoan Pilpres 2024 keduanya bisa sejalan.

Ia meyakini, di last minute, Jokowi tetap akan mengalihkan dukungan kepada capres yang potensi menangnya lebih besar. Bisa saja bukan Ganjar. Atau pilihan yang berbeda dengan Mega.

"Kalau ikut komando PDIP, kalah gimana. Nanti Jokowi jadi bulan-bulanan. Kayak SBY. Pak Jokowi sepertinya belajar untuk itu. Intinya bagaimana menang. Kalau Jokowi king maker, Mega queen maker, tentu selera keduanya akan beda," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.